Tanggal yang tertera pada prasasti, yakni 22 Juli dan dijadikan sebagai Hari Peringatan Lahirnya Desa Bengkala.
Desa Bengkala merupakan sebuah desa istimewa karena memiliki komunitas tuna rungu wicara (Tuli dan bisu) cukup besar.
Sektar 2% dari jumlah keseluruhan penduduk Desa Bengkala, lahir dalam keadaan kolok atau tuli dan bisu dalam Bahasa Bali.Desa Bengkala ini sering disebut juga sebagai Desa Kolok.
Desa Bengkala memiliki sekolah luar biasa khusus mengajarkan Bahasa isyarat yang digunakan di Desa Bengkala.Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Kolok, namun terbuka bagi siapapun yang ingin belajar dipersilahkan tanpa mengenal batasan usia.
Desa Bengkala memiliki sekolah luar biasa khusus mengajarkan Bahasa isyarat yang digunakan di Desa Bengkala.
Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Kolok (Bahasa Isyarat), namun terbuka bagi siapapun yang ingin belajar dipersilahkan tanpa mengenal batasan usia.
Beberapa tarian yang ada di Desa Bengkala salah satunya adalah Tari Janger Kolok, yakni tarian yang semua penarinya adalah orang kolok atau bisu dan tuli.Tarian ini tidak menggunakan iringan musik seperti tari umumnya, namun menggunakan alat musik kendang sebagai pengiring.
Tari Janger Kolok sudah terkenal hingga mancanegara, hal ini tidak lepas dari warga Bengkala Buleleng sudah mulai mengenal internet dan menyebarkan tarian ini melalui media sosial hingga mancanegara. Masyarakat kolok Bengkala, yang diperankan oleh warga kolok itu sendiri. Munculnya Janger Kolok ini berkat tangan terampil salah seorang penduduk asli Desa Bengkala. Janger Kolok ini didirikan pada tahun 1969. Pendirian janger kolok ini Dikarenakan keunikan dari tarian janger, yaitu tarian yang diiringi nyanyian. Namun, dalam Tarian Janger Kolok ini yang dinyanyikan tidak sama dengan nyanyian seperti janger Biasanya, janger ini hanya menggunakan bahasa isyarat.