Selasa, 2 Juli 2024

Membaca Ulang Politik Soekarno dan Sepak Bola Sebagai Alat Perjuangan Nasional

Olahraga dan Politik tak Bisa Dipisahkan

Kamis, 23 Desember 2021 18:48

Presiden Soekarno memberi selamat setelah memberikan piala kepada seorang pemain yang menjuarai pertandingan sepak bola di Lapangan Bataviase Voetbal Club (BVC). (ANRI)

IDENESIA.CO Membaca ulang politik presiden pertama Republik Indonesia, Ir Soekarno.

Bapak bangsa Indonesia tersebut menilai sepak bola sebagai alat perjuangan nasional masa silam.

Ya, sepak bola tak pernah lepas dari tokoh pemimpin dunia.

Dalam kacamata Soekarno, ia menempatkan sepak bola tak hanya sebatas permainan saja.

Jauh daripada itu ada nilai-nilai hingga misi kebangsaan yang terkandung di dalam sepak bola.

Pada eranya, Soekarno membuktikannya dengan memprakarsai pembangunan stadion sepak bola nasional yang bernama Gelora Bung Karno alias GBK.

Ia menjadi titik berangkat kemajuan sepak bola nasional pada masa pemerintahan Soekarno.

Rojil Nugroho Bayu Aji dalam tulisannya pada jurnal yang dimuat dalam Researchgate, berjudul Politik Olahraga Soekarno: Menggelar Indonesia Melalui Sepak Bola dan Bulutangkis, publikasi 2018.

Tulisannya berupaya menceritakan pendapat Soekarno dalam melihat sepak bola dari balik kacamatanya.

Soekarno memandang bahwa olahragawan adalah wakil-wakil dari bangsa dan negara dalam suatu ajang pertandingan dan perlombaan olahraga.

"Setelah Indonesia dikeluarkan dari keanggotaan Komite Olimpiade Internasional, ia semakin lantang mendeklarasikan bahasa olahraga tak bisa dipisahkan dengan politik" tulisnya.

Sepak bola yang secara resmi didanai oleh negara sebagai medium untuk mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia dalam kompetisi internasional.

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat