Merasa dibohongi, Raja Namrud yang berkuasa, lalu menyiapkan tungku yang besar dan membara kemudian memerintahkan Nabi Ibrahim untuk segera dimasukkan ke dalam tungku.
Tunggu itu sangat panas sehingga tidak ada yang berani cukup dekat untuk melaksanakan perintah Raja Namrud. Dalam keadaan kaki dan tangan terkat, Nabi Ibrahim akhirnya dilemparkan ke dalam api, tetapi Allah menyelamatkan sehingga Ia merasa api itu sejuk seperti disiram air.
Nabi Ibrahim pun keluar tanpa terluka, tetapi Raja Namrud kemudian mengatakan bahwa Dia harus melihat Tuhan yang diyakini Nabi Ibrahim atau ingin membunuh-Nya.
Dalam hal menentang kenyakinan Ibrahim, Namrud mulai membangun menara tinggi dan berharap memasuki surga untuk menemui dan membunuh Tuhan yang diyakini Nabi Ibrahim.
Menara tersebut dinamakan menara Babel, dikisahkan mencapai ketinggian tertinggi dan memiliki tujuh puluh cerita dan tujuh puluh tiga bahasa yang diucapkan dan tempat yang sama, sehingga gema suara itu terdengat sangat besar.
Tetapi menara itu runtuh dan Namrud gagal menggapai harapan seperti yang direncanakannya. Menurut sejarah, sisa-sisa menara Babel berada di Baghdad. (Redaksi)