IDENESIA.CO - Dalam kalender Islam Bulan Muharram merupakan bulan pertama dalam kalender Hijriah dan dalam bulan Muharram ada satu hari yang dinamakan Hari Asyura.
Hari Asyura merupakan hari yang istimewa di bulan Muharram, juga hari yang bersejarah dan diagungkan umat Islam, dimana para nabi mendapatkan rahmat Allah SWT di Hari Asyura.
Megenal Hari Asyura
Dilansir dari artikel PA Samarinda berjudul Hari Asyura yang ditulis Taufikurrahman, Asyura berasal dari asyarah yang artinya sepuluh. Jadi, hari Asyura adalah hari ke-10 bulan Muharam.
Tanggal 1 Muharam merupakan awal penanggalan Islam dimaknai sebagai hijrah (perpindahan Nabi Muhammad Saw bersama para sahabat dan pengikutnya dari Makkah al-Mukarramah menuju Madinah al-Munawwarah). Sementara hari Asyura dikenal dengan hari pembebasan para rasul di zamannya.
Berbagai peristiwa terjadi pada hari Asyura. Mulai dari pertemuan Nabi Adam AS dan istrinya Siti Hawa, dikeluarkannya Nabi Nuh AS dari perut ikan, diselamatkan Nabi Ibrahim AS dari kekejaman dan kebengisan Raja Namruz, datangnya pertolongan Allah SWT terhadap Nabi Musa AS dari kejaran Firaun.
Peringatan hari Asyura bagi umat Islam tidak hanya mengenang sejarah para rasul, tetapi juga disunahkan untuk berpuasa. Puasa pada hari Asyura ini seperti ajaran Nabi Muhammad SAW. Bahkan, puasa Syura dihukumi sunah muakkad.
Keutamaan Hari Asyura
Hari Asyura memiliki sejumlah keutamaan dan nilai spiritual yang penting dalam Islam. Berikut beberapa keutamaan hari Asyura menurut berbagai tradisi Islam.
1.. Meningkatkan Amal dan Ibadah
Umat Islam dianjurkan memanfaatkan hari Asyura untuk meningkatkan amal saleh, termasuk memberi sedekah kepada yang membutuhkan, memperbanyak zikir, doa, dan membaca Al-Qur'an.
2.. Penghapusan Dosa
Salah satu keutamaan utama puasa pada hari Asyura dapat menghapus dosa-dosa kecil yang dilakukan selama setahun sebelumnya. Hal ini didasarkan pada hadis Nabi Muhammad SAW yang menyatakan puasa Asyura dapat menghapus dosa setahun yang lalu.
"Dan puasa pada hari Asyura, sesungguhnya aku berharap kepada Allah agar dapat menghapuskan (dosa-dosa) setahun yang lalu." (HR. Muslim)
3. Mengikuti Sunah Nabi Muhammad SAW
Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan umat Islam berpuasa pada hari Asyura. Dengan berpuasa pada hari Asyura, umat Islam mengikuti sunah Nabi Muhammad SAW dan menunjukkan rasa syukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT.
4. Mengingat Sejarah
Bagi kaum Sunni, hari Asyura adalah peringatan tentang pembebasan Nabi Musa AS dan Bani Israel dari kejaran Firaun. Hal ini mengajarkan umat Islam tentang kekuasaan dan rahmat Allah serta pentingnya kesabaran dan keteguhan iman dalam menghadapi ujian.
Sementara bagi kaum Syiah, hari Asyura adalah hari mengenang pengorbanan Imam Husain bin Ali di Karbala. Keutamaan ini mengajarkan nilai-nilai keberanian, keteguhan dalam memperjuangkan kebenaran, dan penolakan terhadap ketidakadilan.
5. Mempererat Ukhuwah Islamiyah
Peringatan Asyura sering kali diisi dengan ceramah dan majelis ilmu yang mempererat ukhuwah (persaudaraan) di antara umat Islam. Hari Asyura juga menjadi momen refleksi spiritual dan penguatan iman bersama.
6. Mengingat Keteladanan Nabi dan Ahlul Bait
Hari Asyura mengingatkan umat Islam untuk meneladani akhlak mulia Nabi Muhammad SAW dan keluarganya. Hari Asyura adalah momen untuk memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai keadilan, kebenaran, dan keberanian dalam menghadapi segala bentuk penindasan.
7. Kesempatan Memperbaiki Diri
Hari Asyura adalah waktu yang baik untuk merenungkan kehidupan, memperbaiki diri, dan mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan ibadah dan amal yang lebih baik.
Dengan memperingati hari Asyura, umat Islam dapat mengambil banyak pelajaran berharga dan meningkatkan kualitas spiritual serta moral dalam kehidupan sehari-hari.
(Redaksi)