Minggu, 24 November 2024

Momen Proklamasi yang Diabadikan Mendur Bersaudara

Jumat, 3 Maret 2023 16:57

KENANGAN - Kolase Tiga Foto Bersejarah yang diabadikan oleh Alex dan Frans Mendur. / Foto: IST

Sesudah itu, apa yang dipelajari oleh Alex inilah yang akhirnya ditularkan pada sang adik, Frans Sumarto Mendur yang setelah usia remaja pada umur 14 tahun menyusul kakaknya untuk ikut merantau ke Jawa.

Frans yang tiba di Jawa juga diangkat anak oleh seorang bernama Suma saat di Jawa Timur pada tahun 1927.

Kelak nama inilah yang kemudian dia sematkan sebagai nama tengahnya dan menjadi bagian dari keluarga Jawa dengan tambahan Sumarto.

Setelah 9 tahun digembleng oleh sang kakak untuk belajar fotografi, Frans lalu terjun sebagai jurnalis foto pada tahun 1935 saat ia berusia 22 tahun, dan mengirim beberapa karyanya ke sejumlah media seperti ke Java Bode dan Wereld Nieuws en Sport in Beeld, sebuah surat kabar mingguan berbahasa Belanda.

Selain itu Frans juga mengirimkan karya-karyanya pada Harian Nasional dan Harian Pemandangan yang kala itu merupakan salah satu surat kabar besar di Hindia Belanda.

Saat masa pendudukan Jepang Frans juga menjadi wartawan foto untuk Djawa Shimbun Sha, semacam Serikat Penerbit Surat Kabar.

Di tempat lain Frans juga bekerja untuk Surat Kabar Asia Raya,  yang mana saat berkarier sebagai wartawan inilah akhirnya dia dapat bergerak bebas kemana-mana meski pada masa pendudukan Jepang sensor terhadap pemberitaan sangatlah keras.

Namun lewat momen ini juga yang mematangkan pengalamannya dalam dunia fotografi sekaligus melihat dengan mata kepala sendiri apa yang tidak diketahui orang kebanyakan dari kejamnya penjajahan.

Akhir Hidup Mendur Bersaudara 

Wafatnya Dua Fotografer Proklamasi Setelah Indonesia merdeka, Frans Mendur masih berkecimpung dalam dunia jurnalistik dan pers.

Pada tahun 1954 hingga tahun 1958 ia sempat menjabat sebagai Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) cabang Jakarta.

Namun akibat sakit yang dideritanya, perintis fotografi nasional itu akhirnya menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Sumber Waras Jakarta pada tanggal 24 April 1971.

Sementara itu Alex Mendur, sang kakak pasca  kemerdekaan juga sempat bekerja sebentar di surat kabar Indonesia Merdeka pimpinan B.M. Diah.

Dia juga mendirikan kantor berita foto bernama Indonesia Press Photo Service (IPPHOS) pada 2 Oktober 1946 bersama Oscar Ganda, Alex Mamusung, Frans Mendur, Frans Umbas, dan Justus Umbas.

Dia meninggal pada 30 Desember 1984 di usia 77 tahun.

Untuk mengenang jasa Mendur bersaudara di Kawangkoan, kemudian didirikan Tugu Pers Mendur yang diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 11 Februari 2013.

Tugu ini digagas oleh Gubernur Sulawesi Utara pada masa itu, Drs. H. Sarundajang.  

Alex dan Frans Mendur telah mendapatkan Bintang Jasa Utama pada 9 November 2009 dan Bintang Mahaputera Nararya pada 12 November 2010. Namun hingga saat ini mereka belum menjadi Pahlawan Nasional.

Mengabadikan Proklamasi 

POTRET - Monumen pers Mendur bersaudara. sumber: IST

Detik-detik Mengabadikan Proklamasi Kemerdekaan Satu hari sebelum proklamasi kemerdekaan digaungkan dari kediaman Soekarno, pada malam harinya Frans mendengar kabar dari kawan-kawan pergerakan bahwa esok pagi momen bersejarah itu akan dilaksanakan setelah mendapat izin dari Laksamana Maeda.

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat