IDENESIA.CO - Teori-teori alternatif juga disampaikan banyak sejarahwan terkait masuknya Hindu ke Nusantara.
Sudah begitu populer mungkin teori masuknya Hindu ke Nusantara karena dibawa oleh pelaut India (wiyasa atau brahmana).
Tapi sebagai bangsa berbentuk kepulauan, Nusantara telah akrab dengan teknologi maritim, bahkan sejak zaman kuno.
Kapal jadi alat transportasi utama oleh leluhur orang Nusantara.
Bahkan hingga kini, Indonesia dikenal sebagai Surga Bahari.
Bicara era lampau, para sejarahwan justru tidak menemukan adanya teknologi mumpuni India dan China, untuk bisa berlayar ke Nusantara.
Prof Olivier Moltter, dalam bukunya berjudul Kemaharajaan Maritim Sriwijaya, menyebut
India dan China memiliki sedikit tradisi tentang berlayar.
Menurut Mollter, saat itu kapal-kapal di China hanya digunakan untuk menelusuri pantai dan sungai.
"China baru bisa membuat kapal untuk mengarungi samudera sekitar adab ke-10, masa Dinasti Sung," tulis Mollter dalam bukunya.
Sedangkan India kuno saat itu merupakan kebudayaan darat.
Sebuah kultur budaya yang menghindari laut.
Laut dianggap wilayah yang kotor dan perlu dihindari.