Nasional

Otorita IKN Buka Sayembara Desain Pusat Kebudayaan Nusantara, Wujud Kota dengan Jiwa dan Identitas Bangsa

IDENESIA.CO – Dalam upaya menjadikan Ibu Kota Nusantara (IKN) bukan hanya pusat pemerintahan, tetapi juga kota berkarakter dengan jiwa kebudayaan, Otorita IKN resmi membuka sayembara desain bangunan dan kawasan Pusat Kebudayaan Nusantara (Nusantara Cultural Center).


Kompetisi ini menjadi tonggak penting dalam perjalanan pembangunan IKN yang tidak sekadar berorientasi pada infrastruktur fisik, melainkan juga pada pembentukan ekosistem sosial dan budaya yang berakar pada kreativitas, pengetahuan, serta keberagaman identitas bangsa Indonesia.

Kawasan Pusat Kebudayaan Nusantara akan dibangun di atas lahan seluas 33,38 hektare, berlokasi di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) area strategis yang nantinya menjadi pusat simbolik pemerintahan baru Indonesia di Kalimantan Timur.

Melalui kerja sama antara Otorita IKN, Kementerian Kebudayaan, serta dukungan dari Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) dan Ikatan Ahli Rancang Kota Indonesia (IARKI), sayembara ini menjadi wadah bagi para arsitek, desainer, dan perancang kota untuk melahirkan ide-ide terbaik dalam merancang kawasan budaya masa depan Indonesia.

“Sayembara ini bukan hanya ajang kompetisi desain, tetapi juga ruang untuk berkontribusi bagi peradaban. Kita ingin menghadirkan sebuah pusat kebudayaan yang mampu menampung ekspresi, pengetahuan, dan kreativitas masyarakat dari seluruh Indonesia,” ujar Basuki Hadimuljono, Kepala Otorita IKN, dalam acara media visit di Kantor Balai Kota Otorita IKN, Rabu (29/10/2025).

Basuki menjelaskan, enam bangunan utama akan menjadi jantung dari kawasan kebudayaan tersebut, yang mencerminkan semangat inklusivitas dan modernitas tanpa meninggalkan akar tradisi bangsa.

Bangunan-bangunan itu terdiri dari museum, concert hall atau auditorium, galeri kebudayaan, taman budaya, perpustakaan, dan sport hall.

“Kawasan kebudayaan ini akan menempati lahan sekitar 33 hektare dengan enam unit utama bangunan. Semua dirancang untuk menjadi ruang publik yang inspiratif, tempat masyarakat bisa belajar, berekspresi, sekaligus menikmati seni dan budaya,” jelas Basuki.

Menurutnya, pembangunan Nusantara Cultural Center menjadi bagian penting dalam proses transformasi IKN sebagai kota cerdas yang berjiwa Indonesia kota yang bukan hanya menjadi pusat administrasi, tetapi juga ruang hidup yang humanis dan penuh makna simbolik.

Pendaftaran sayembara akan resmi dibuka pada 5 November 2025, dan seluruh informasi teknis dapat diakses melalui laman resmi Otorita IKN diwww.ikn.go.id.

Sayembara ini terbuka bagi profesional arsitektur, konsultan perencana, hingga akademisi dan mahasiswa arsitektur yang ingin ikut berkontribusi dalam pembangunan identitas kebudayaan nasional di Ibu Kota baru.

Penilaian akan melibatkan tim juri independen yang terdiri dari pakar arsitektur, perancang kota, budayawan, dan pejabat pemerintah. Kriteria utama penilaian meliputi inovasi desain, kesesuaian konsep dengan nilai-nilai budaya Nusantara, aspek keberlanjutan lingkungan, dan efisiensi ruang publik.

Basuki menambahkan, seluruh proses akan dilakukan secara terbuka dan profesional agar hasil sayembara benar-benar menghasilkan rancangan terbaik yang layak menjadi simbol baru kebudayaan Indonesia di abad ke-21.

Lebih dari sekadar pusat kegiatan seni, kawasan ini akan berfungsi sebagai pusat kreativitas dan diplomasi budaya. Pemerintah berharap, kawasan ini menjadi tempat pertemuan lintas budaya, ruang bagi kolaborasi seniman lokal dan internasional, serta wadah untuk memperkuat diplomasi kebudayaan Indonesia di kancah global.

“Pusat Kebudayaan Nusantara bukan hanya tempat pameran atau pertunjukan, tetapi juga wadah pertukaran gagasan. Kami ingin agar setiap orang yang datang ke sana bisa merasakan semangat kebinekaan Indonesia,” ujar Basuki.

Selain itu, kawasan tersebut juga akan menjadi ruang publik terbuka yang ramah lingkungan, dengan konsep arsitektur hijau, sirkulasi pejalan kaki yang nyaman, serta sistem tata cahaya yang hemat energi.

Desain lanskapnya direncanakan akan memadukan unsur alam Kalimantan seperti hutan tropis, air, dan batu alam dengan elemen arsitektur tradisional dari berbagai daerah di Indonesia.

Pembangunan kawasan budaya di IKN bukan hanya sekadar pembangunan fisik, melainkan juga bentuk pembangunan spiritual dan sosial bagi ibu kota baru Indonesia.

Basuki menegaskan bahwa keberadaan pusat kebudayaan di tengah kota pemerintahan menjadi simbol penting bahwa pembangunan Nusantara dilakukan secara menyeluruh dan berimbang, antara kemajuan teknologi dan pelestarian nilai-nilai luhur bangsa.

Otorita IKN berharap pembangunan Nusantara Cultural Center dapat dimulai pada 2026, setelah desain pemenang sayembara diumumkan dan melalui proses kajian teknis serta sinkronisasi dengan Rencana Induk IKN.

Nusantara Cultural Center diproyeksikan menjadi ikon kebudayaan baru Indonesia, setara dengan kompleks budaya di negara maju seperti Korea Selatan, Jepang, dan Prancis. Dengan perpaduan antara teknologi, seni, dan warisan tradisional, kawasan ini diharapkan dapat menarik wisatawan domestik maupun mancanegara, sekaligus memperkuat posisi IKN sebagai kota global dengan akar lokal yang kuat.

(Redaksi)

Show More
Back to top button