Di Cina, ia menjadi saksi langsung dari kebesaran Dinasti Yuan, bertemu dengan Kaisar Mongol, dan mengunjungi kota-kota besar seperti Beijing.
Warisan Ibnu Batutah tidak hanya terletak pada catatan perjalanannya yang luar biasa, tetapi juga pada pengaruhnya terhadap pemikiran geografis dan budaya. Catatan perjalanannya memberikan wawasan yang berharga tentang keadaan dunia pada abad ke-14, menyediakan informasi tentang geografi, budaya, dan masyarakat yang belum terdokumentasi sebelumnya.
Selain itu, perjalanan Ibnu Batutah juga membantu menguatkan hubungan antara dunia Islam dan dunia luar. Melalui pertemuan-pertemuannya dengan berbagai kelompok etnis dan agama, ia membawa pesan toleransi dan pengertian antara budaya yang berbeda.
Prestasi Ibnu Batutah
Dirangkum dari sumber sebelumnya, selama 29 tahun berkeliling dunia, Ibnu Batutah tercatat menorehkan prestasi yang tidak dicapai oleh petualang lain. Berikut prestasi Ibnu Batutah.
1. Melakukan Perjalanan Sejauh 120.700 Kilometer
Selama hampir 30 tahun, Ibnu Batutah telah menempuh perjalanan mencapai 120.700 kilometer. Artinya, jarak yang ditempuh oleh Ibnu Batutah sama dengan perjalanan tiga kali lipat keliling bumi pada garis khatulistiwa. Bahkan literatur lain menyebutkan bahwa perjalanan yang ditempuh Ibnu Batutah mencapai 170.000 kilometer.
2. Punya Catatan Perjalanan yang Sangat Detail
Ibnu Batutah membukukan kisah perjalanannya dengan sangat detail dan apik. Buku tersebut diberi judul Tuhfah an-Nuzhar fi Gharaibil Amshar wa 'Ajaibil Asfar (Persembahan Seorang Pengamat tentang Kota-kota Asing dan Perjalanan yang Mengagumkan).