Ratu Tisha kemudian menjabat sebagai Direktur Kompetisi dan Operasional PT Liga Indonesia Baru (LIB) pada kompetisi Liga 1 2017.
Namun, dia tidak lama menduduki posisi itu.
Pada Mei 2017, ia terpilih sebagai Sekjen PSSI menggantikan Ade Willington yang mengundurkan diri.
Ketika itu PSSI berada di bawah kepemimpinan Letnan Jenderal TNI (Purn) Edy Rahmayadi, yang kemudian mundur dan kini menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara.
Ratu Tisha kemudian mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Sekjen PSSI pada 13 April 2020. Posisinya kemudian digantikan oleh Yunus Nusi.
Wanita Pertama dalam Exco PSSI
Merujuk Pasal 38 Ayat (1) Statuta PSSI 2019, Komite Eksekutif atau Exco PSSI terdiri dari setidaknya 1 ketua umum, 2 wakil ketua umum, dan 12 anggota yang salah satunya adalah perempuan. Dengan begitu, Exco PSSI berisikan 15 orang.
Wanita berusia 36 tahun ini menjabat sebagai Sekjen PSSI pada 2017-2020. Dia mencatat sejarah dengan menjadi wanita pertama yang menduduki jabatan itu.
Keinginan warganet supaya Ratu Tisha kembali ke federasi sepak bola Indonesia itu mencuat.
Setelah Tim Gabungan Independen Pencari Fakta atau TGIPF Tragedi Kanjuruhan menyelesaikan tugasnya dan melaporkan hasil investigasinya kepada Presiden Jokowi.
Dalam laporannya, TGIPF merekomendasikan agar Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan dan pengurus PSSI mundur sebagai bentuk pertanggungjawaban mereka.
Yang megakibatkab terjadinya tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, 1 Oktober lalu, yang menewaskan 132 orang dan ratusan orang luka-luka.
Hal itu menjadi alasan warganet mulai membicarakan Ratu Tisha. Bahkan, di akun instagram pribadinya, banyak yang memberikan dukungannya kepadanya untuk kembali ke PSSI.
Sosok di Balik Perekrutan Shin Tae-yong
Ratu Tisha adalah sosok di balik kedatangan Shin Tae-yong ke Indonesia.