IDENESIA.CO - Bertepatan dengan tahun politik, Momen wisuda di Universitas Mulawarman (Unmul) menjadi perhatian publik, dimana kehadiran Isran Noor pada 21 September 2024 lalu sebagai Ketua Umum IKA Unmul diduga ada ajakan kampanye terselubung.
Sebagai informasi, setiap wisuda, Ketua IKA Unmul memang rutin memberikan sambutan dan serah terima dokumen kepada para wisudawan.
Kehadiran Isran Noor yang sekaligus adalah calon gubernur, serta pidato doa dari Abdunnur, menjadi kombinasi yang sensitif di mata hukum.
Hingga Rektor Universitas Mulawarman (Unmul), Abdunnur, memenuhi panggilan Badan Pengawas Pemilu Kalimantan Timur (Bawaslu Kaltim) pada Jumat, (27/9/2024) di Kantor Bawaslu Kaltim Jalan Kemang, Samarinda.
Kehadiran Abdunnur untuk memberikan klarifikasi terkait pidatonya saat acara wisuda yang diduga memuat unsur ajakan memilih salah satu calon gubernur.
Abdunnur menjalani pemeriksaan intensif selama satu setengah jam, mulai pukul 14.00 WITA hingga 15.30 WITA, dengan lebih dari 20 pertanyaan yang diajukan oleh tim Bawaslu.
"Saya hadir tepat pukul 14.00 sesuai undangan Bawaslu. Tentunya, saya ditanya oleh Ketua Bawaslu dan tim mengenai apa yang terjadi saat wisuda, termasuk detail kalimat yang saya sampaikan," ujar Abdunnur.
Pada acara wisuda yang berlangsung pada 21 September 2024 di GOR 27 September Unmul, Abdunnur menyebutkan kehadiran Isran Noor, Ketua Umum Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Unmul, yang juga merupakan calon gubernur Kalimantan Timur.
Dalam pidatonya, Abdunnur menyampaikan harapannya agar Isran Noor menjadi pemimpin terbaik di Kalimantan Timur. Ia menegaskan, tidak ada tendensi politik dalam ucapannya saat berpidato di acara wisuda lalu. Namun hanya menyampaikan harapan yang lebih umum.
"Saat itu, saya menyampaikan bahwa Pak Isran Noor hadir sebagai Ketua Umum IKA Unmul, dan kita semua tahu bahwa beliau adalah calon gubernur. Sebagai orang Timur, saya mengajak kita untuk mendoakan beliau agar menjadi pemimpin terbaik bagi Kaltim," tegasnya.
"Saya menegaskan kembali bahwa siapapun alumi Unmul, mudah-mudahan bisa menjadi pemimpin, baik di tingkat daerah maupun nasional." tambahnya.
Saat ini, Bawaslu Kaltim sedang mendalami dugaan kampanye terselubung. Diketahui, video sambutan rektor yang berdurasi sekitar 1 menit 20 detik itu menjadi salah satu bukti yang dipelajari oleh pihak Bawaslu Kaltim untuk menentukan apakah ada pelanggaran atau tidak.
Ketua Bawaslu Kaltim, Hari Dermanto, menjelaskan bahwa pihaknya sedang melakukan penelusuran terhadap kegiatan wisuda tersebut. Fokus utamanya adalah apakah pidato rektor memuat unsur ajakan memilih atau kampanye terselubung.
"Kami menerima informasi dari masyarakat tentang pidato tersebut, dan sedang kami dalami. Hari ini, Rektor Abdunnur sudah memberikan klarifikasi. Ada 20 pertanyaan yang diajukan terkait apakah kehadiran Pak Isran dimaksudkan sebagai bentuk dukungan politik," ujarnya.
Hari juga menyebut, bahwa pihak Bawaslu akan memeriksa lebih lanjut video sambutan rektor yang berlangsung pada wisuda 21 September lalu.
"Kami perlu memastikan apakah pidato tersebut mengandung ajakan khusus untuk memilih. Saat ini, kami masih dalam tahap pengumpulan keterangan." jelasnya.
Bawaslu juga berencana meminta keterangan dari wisudawan yang hadir dalam acara tersebut untuk mendapatkan pandangan yang lebih utuh terkait pidato Rektor Abdunnur.
"Penilaian hukum baru akan kami lakukan setelah semua bukti terkumpul, termasuk keterangan dari saksi-saksi lain," tuturnya.
Saat ini, Bawaslu Kaltim masih terus mendalami kasus ini. Dalam beberapa hari ke depan, pihaknya akan memutuskan apakah ada pelanggaran hukum dalam pidato tersebut atau tidak.
"Penggalian informasi ini kemungkinan akan memakan waktu sekitar tujuh hari. Kami juga mengharapkan dukungan dari publik yang mengetahui peristiwa ini untuk memberikan keterangan tambahan," pungkasnya.
(Redaksi)