IDENESIA.CO - Di tengah gemerlap wajah baru Citra Niaga, denyut ekonomi para pedagang justru terasa semakin lesu. Kawasan yang dahulu menjadi jan...
IDENESIA.CO - Di tengah gemerlap wajah baru Citra Niaga, denyut ekonomi para pedagang justru terasa semakin lesu.
Kawasan yang dahulu menjadi jantung wisata belanja Kota Samarinda itu kini tampil lebih modern, namun geliat transaksi yang diharapkan belum kunjung kembali.
Revitalisasi kawasan yang mencakup pelebaran pedestrian dan penyegaran bangunan menuai apresiasi dari sisi estetika, namun dianggap belum menjawab kebutuhan utama para pelaku usaha.
"Revitalisasinya bagus, iya. Tapi dampaknya ke penjualan tidak terasa. Banyak yang datang sekarang hanya untuk foto-foto atau nongkrong di kafe," ujar Ani, karyawan toko Souvenir dan Antik Pesona, saat ditemui pekan ini.
Menurut Ani, justru momen menjelang Lebaran lebih ramai karena banyak pembeli dari luar kota berburu oleh-oleh. Namun usai lebaran, keramaian seolah kembali pudar.
"Citra Niaga sekarang lebih mirip tempat singgah, bukan lagi pusat belanja seperti dulu," tambahnya.
Produk lokal seperti kaos etnik, tas manik, hingga sarung khas Kalimantan masih menjadi daya tarik utama.
Namun daya beli dan minat transaksi belum sejalan dengan arus kunjungan.
Para pelaku usaha berharap, selain penataan fisik, pemerintah juga lebih aktif dalam mendorong program promosi dan event reguler yang bisa menghidupkan kembali roda ekonomi di kawasan tersebut.
Tanpa itu, Citra Niaga yang bersolek hanya akan menjadi panggung kosong bagi para pedagang yang kian terpinggirkan.
(Redaksi)