"Episenter gempa terletak pada koordinat 2,03 Lintang Utara dan 118,05 Bujur Timur, pada kedalaman 10 km," kata Daryono, Koordinator Biddang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG.
Data BMKG, potensi gempa di Kaltim berada di tiga sesar.
Tiga sesar itu di antaranya; Sesar Maratua, Sesar Mangkalihat, dan Sesar Paternoster
Menariknya, Sesar Maratua di Berau dan sesar Mangkalihat di Kutai Timur masih aktif sampai saat ini.
Keduanya menunjukan amtivitas dengan potensi gempa tinggi.
Kajian Pusat Studi Gempa Nasional (PUSGEN) terhadap Sesar Mangkalihat pada 2017 menemukan bahwa sesar ini memiliki potensi gempa dengan magnitudo 7,0.
Kekuatan gempa itu cukup memberi dampak kerusakan sedang hingga berat di Semenanjung Mangkalihat dan sekitarnya.
Isran Noor tegas menyangkal data itu.
"Saya endak tahu, BMKG dapat pengetahuan dari mana itu jangan-jangan hoaks. Kalau menurut sumber gempa yang menurut sumber pengetahuan yang sudah teruji, mana ada patahan di situ," papar Isran, dikutip dari detiknews (Agustus 2019).
BMKG, beberapa waktu lalu merilis catatan sejarah gempa bumi di Kaltim, yang berkaitan erat dengan dengan Sesar Maratua dan Sesar Sangkulirang:
1. Gempa dan tsunami Sangkulirang pada 14 Mei 1921. Gempa memiliki skala intensitas VII-VIII MMI dan diikuti tsunami.
2. Gempa Tanjung Mangkalihat berkekuatan M=5,7 pada16 November 1964.