3. Gempa Kutai Timur berkekuatan M=5,1 pada 4 Juni 1982.
4. Gempa Muarabulan, Kutai Timur, berkekuatan M=5,1 pada 31 Juli 1983.
5. Gempa Mangkalihat berkekuatan M=5,4 pada 16 Juni 2000.
6. Gempa Tanjungredep berkekuatan M=5,4 pada 31 Januari 2006.
7. Gempa Muaralasan, Berau, berkekuatan M=5,3 pada 24 Februari 2007.
"Gempa dan tsunami Sangkulirang pada 14 Mei 1921. Dampak gempa menimbulkan kerusakan memiliki skala intensitas VII-VIII MMI, yang artinya banyak bangunan mengalami kerusakan sedang hingga berat. Gempa kuat ini diikuti tsunami yang mengakibatkan kerusakan di sepanjang pantai dan muara sungai di Sangkulirang, Kaltim," papar Daryono.
Catatan gempa dari Sesar Paternoster, juga memiliki daftar yang sama.
Hasil monitoring BMKG menunjukan sesar berusia tersier ini masih sering terjadi gempa.
1. Gempa Paser berkekuatan M=6,1 pada 26 Oktober 1957.
2. Gempa bumi di Paser, Kalimantan Timur, pada tanggal 22 November 2009, dengan kekuatan M=4,7.
3. Gempa tektonik di Longkali, Paser pada 19 Mei 2019, berkekuatan M=4,1. Guncangannya sempat menimbulkan kepanikan masyarakat.
"Seluruh gempa yang bersumber di wilayah Kalimantan Timur dipicu oleh aktivitas sesar aktif, sehingga meskipun magnitudonya tidak sebesar yang bersumber di zona megathrust maka tetap dapat berdampak merusak bangunan jika tidak diantisipasi dengan sebaik-baiknya," pungkas Daryono. (Er Riyadi)