Sabtu, 23 November 2024

Shamri Saputra Bakal Kawal Aspirasi Para Guru, Soal Polemik Insentif Guru Samarinda

Sabtu, 3 September 2022 21:53

Anggota DPRD Samarinda, Shamri Saputra, Sumber Foto : IDENESIA

IDENESIA.CO - SAMARINDA –Pada hari Jum'at (2/9/2022), Wakil Komisi III DPRD Samarinda, Samri Shaputra, menyampaikan bakal ters memperjuangkan dan mengawal aspirasi insentif para guru kepada Pemerintah kota untuk segera ditindaklanjuti.

Samri sapaannya itu menjelaskan, tuntutan para guru muncul saat hearing bersama anggota dewan Selasa (30/8).

Menurutnya Pemkot Samarinda mesti menjalankan Perda nomor 4 tahun 2013 pada pasal 29 sebagai acuan penentuan anggaran pendidikan kota Samarinda.

"Memberikan insentif tanpa pandang bulu kepada para guru, baik sekolah negeri, maupun sekolah swasta yang telah menerima tunjangan profesi guru (TPG) atau belum, sekolah swasta biasa atau agama, karena pada dasarnya guru yang mengajar di kota Samarinda mempunyai hak menerima insentif," kata Samri.

Politisi PKS itu meminta Pemkot Samarinda untuk merealisasikan penyesuaian anggaran, khususnya bagi pemenuhan insentif kepada para guru, selambatnya 3 bulan.

"Kalau menyambung pernyataan Pak wali kota tidak ada pemotongan, ya Alhamduillah, artinya apa yang kami sampaikan ini bersambut. Kalau ternyata tidak, maka ya kami fraksi PKS akan terus mengawal aspirasi para guru," Ungkapnya.

Sehari sebelumnya pada Hari Senin (29/8) belasan mahasiswa dan beberapa guru berunjuk rasa di Balai Kota. Aksi Aliansi Peduli Guru Samarinda itu ditemui langsung Wali Kota Samarinda Andi Harun. AH sapaannya itu menegaskan, pihaknya tidak pernah berencana melakukan pemangkasan insentif guru. Justru pemkot sedang melakukkan pengkajian ulang agar tidak ada pelanggaran aturan dan menjadi temuan yang merugikan baik pemerintah bahkan kepada guru yang berujung pada pelanggaran pidana lantaran menabrak aturan diatasnya yang lebih tinggi dan besoknya berlanjut ke DPRD Samarinda.

Samri menyebut ada ketidakcocokan informasi. Sebab saat hearing bersama guru, TPAD dan Disdik Samarinda tidak menyampaikan hal tersebut. Terlebih, apabila benar tidak ada rencana Pemkot melakukan pemotongan insentif, mestinya tidak ada protes dari guru.

Sebenarnya timbul pertanyaan, yang hoaks itu siapa? karena kita ini langsung menghadapi juga para pendemo sebelumnya," Tutup Samri. (ADV)

Tag berita:
Berita terkait
IDEhabitat