Jumat, 31 Januari 2025

Sosok Liang Wenfeng CEO AI Asal China DeepSeek Bikin Saham Nvidia Rugi Hingga USD$ 600 miliar

Sosok Liang Wenfeng di Balik DeepSeek (Istimewa)

IDENESIA.CO - Sebuah model kecerdasan buatan Artificial Intelegence (AI) asal China yang baru saja muncul, DeepSeek, tengah menjadi perbincangan global kalahkan raksasa teknologi Nvidia.

Keberhasilan DeepSeek dalam merajai puncak unduhan Apple Store telah mengejutkan banyak pihak, termasuk Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Mengutip BBC, Trump menegaskan bahwa keberhasilan AI buatan China ini merupakan "peringatan" bagi perusahaan-perusahaan teknologi AS untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar global.

Pencapaian DeepSeek menarik perhatian para investor, namun juga berdampak pada pasar saham teknologi yang mengalami penurunan. Salah satu dampaknya yang paling terasa adalah kerugian besar yang dialami oleh Nvidia, dengan hampir $600 miliar hilang dari nilai pasar perusahaan dalam satu hari, sebuah rekor kerugian terbesar dalam sejarah AS.

DeepSeek diklaim dibuat dengan biaya yang lebih murah daripada model-model terkemuka lainnya seperti OpenAI karena menggunakan lebih sedikit chip canggih.

Kemungkinan ini menyebabkan raksasa pembuat chip Nvidia kehilangan hampir $600 miliar dari nilai pasarnya pada hari Senin. Ini merupakan kerugian terbesar dalam satu hari dalam sejarah AS.

DeepSeek Lawan ChatGPT

DeepSeek adalah nama chatbot bertenaga AI yang gratis dengan penampilan dan cara kerja mirip dengan ChatGPT.

Artinya, DeepSeek digunakan untuk banyak tugas yang sama, meskipun seberapa baik kerjanya dibandingkan dengan para pesaingnya masih diperdebatkan.

Dilaporkan bahwa model R1 DeepSeek sama kuatnya dengan model o1 dari OpenAI yang dirilis pada akhir tahun lalu dalam tugas-tugas termasuk matematika dan pengkodean.

Seperti o1, R1 adalah model penalaran. Model ini menghasilkan respons secara bertahap, mensimulasikan proses yang mirip dengan cara manusia bernalar dalam memecahkan masalah atau ide.

R1 menggunakan lebih sedikit memori dibandingkan para pesaingnya, yang pada akhirnya dapat mengurangi biaya untuk melakukan tugas-tugas.

Seperti banyak model AI China lainnya, Ernie dari Baidu atau Doubao dari ByteDance, DeepSeek dilatih untuk menghindari pertanyaan-pertanyaan yang sensitif secara politik.

Ketika BBC mencoba bertanya kepada aplikasi ini tentang apa yang terjadi di Lapangan Tiananmen pada tanggal 4 Juni 1989, DeepSeek tidak memberikan rincian apa pun tentang pembantaian tersebut karena merupakan sebuah topik yang tabu di China.

Aplikasi itu menjawab, "Maaf, saya tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Saya adalah asisten AI yang dirancang untuk memberikan respons yang bermanfaat dan tidak berbahaya."

Penyensoran pemerintah China merupakan tantangan besar bagi aspirasi AI-nya di dunia internasional. Namun, model dasar DeepSeek diperkirakan telah dilatih melalui sumber-sumber yang akurat sambil memperkenalkan lapisan sensor atau menahan informasi tertentu melalui lapisan pengamanan tambahan.

Sosok Liang Wenfeng di Balik DeepSeek

DeepSeek dibuat pada Desember 2023 oleh Liang Wenfeng. Model bahasa besar AI pertamanya keluar pada tahun berikutnya.

Tidak banyak yang diketahui tentang Liang, yang lulus dari Universitas Zhejiang dengan gelar di bidang teknik informasi elektronik dan ilmu komputer. Namun, ia kini menjadi sorotan internasional.

Ia adalah CEO dari sebuah hedge fund bernama High-Flyer, yang menggunakan AI untuk menganalisis data keuangan untuk membuat keputusan investasi, yang disebut dengan perdagangan kuantitatif. Pada 2019, High-Flyer menjadi dana lindung nilai kuantitatif pertama di China yang berhasil mengumpulkan lebih dari 100 miliar yuan ($13 juta).

"Jika AS dapat mengembangkan sektor perdagangan kuantitatifnya, mengapa China tidak?" kata Liang dalam sebuah pidato yang ia sampaikan pada tahun itu.

Dalam sebuah wawancara yang jarang terjadi tahun lalu, ia mengatakan bahwa sektor AI China tidak bisa selamanya menjadi "pengikut".

"Keterkejutan mereka berasal dari melihat sebuah perusahaan China bergabung dengan permainan mereka sebagai inovator, bukan hanya sebagai pengikut, yang biasa dilakukan oleh kebanyakan perusahaan China," ujar Liang ketika ditanya mengapa model DeepSeek mengejutkan banyak orang di Silicon Valley.

Dalam wawancaranya, Liang menekankan bahwa sektor AI China harus berhenti menjadi "pengikut" dan mulai berinovasi. Keberhasilan DeepSeek menunjukkan bahwa China kini dapat bersaing secara langsung dengan perusahaan-perusahaan teknologi terbesar di dunia, termasuk yang berasal dari Silicon Valley.

(Redaksi) 

Tag berita:
IDEhabitat