IDENESIA.CO - Donald Trump, resmi menjadi Presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, berpasangan dengan JD Vance sebagai wakil presidennya.
Pemilihan Vance, seorang senator dari Ohio yang sebelumnya dikenal sebagai salah satu pembela Trump yang paling gigih, menarik perhatian banyak pihak. Ini menandai puncak dari transformasi politik Vance yang sebelumnya pernah dengan keras mengkritik Trump pada masa pemilihan presiden 2016.
Pada saat itu, Vance—yang dikenal lewat buku terlarisnya Hillbilly Elegy—tidak segan-segan untuk menyebut Trump sebagai "idiot" dan "tercela." Bahkan, ia secara pribadi membandingkan Trump dengan Adolf Hitler, sebuah pernyataan yang menyulut polemik di kalangan publik. Keputusan Vance yang kini menjadi salah satu sekutu terdekat Trump menimbulkan banyak pertanyaan tentang apa yang memotivasi perubahan sikap politiknya.
Lahir di Ohio selatan pada 2 Agustus 1984 dan dibesarkan di Kentucky, Vance memulai kariernya sebagai anggota Korps Marinir sebelum menempuh pendidikan di Universitas Negeri Ohio dan kemudian meraih gelar hukum di Yale.
Setelah bekerja sebagai kapitalis ventura, Vance memasuki dunia politik dan segera menjadi perhatian publik setelah menerbitkan Hillbilly Elegy pada 2016, yang menceritakan kisah hidupnya yang penuh perjuangan di tengah kemiskinan kelas pekerja di Rust Belt, serta pandangannya tentang kesulitan yang dihadapi masyarakat Amerika yang mendukung Trump.
Namun, perjalanan Vance yang semula kritis terhadap Trump mulai berubah. Pada 2021, menjelang pencalonannya untuk kursi Senat Ohio, Vance mengakui bahwa dirinya telah salah menilai Trump di masa lalu.