IDENESIA.CO , SAMARINDA - Pada hari Rabu (14/9/2022) Walikota Samarinda, Andi Harun melakukan konfrerensi pers bersama wartawan. Di dalam konferensi pers, salah satu dari topik tersebut terkait dengan kenaikan bahan bakar minyak (BBM) di seluruh Indonesia, salah satu nya adalah Kota Samarinda.
Andi Harun sapaanya, menyampaikan bahwa Ia dan seluruh kepala daerah di seluruh Indonesia melakukan rapat dengan Presiden Jokowi. Dari rapat tersebut Ia merespon bahwa Samarinda siap dengan kebijakan pusat.
"Ya jadi seluruh kepala daerah di Indonesia sudah melaukakan rapat dengan Presiden Jokowi terkait kenaikan BBM. Dengan adanya kenaikan ini kita merespon positif daripada memperkeruh keadaan jadi kita harus siap menghadapi dampak kenaikan BBM" Kata Andi Harun.
Respon itu disampaikan Andi Harun dengan memberikan bantuan kepada masyarakat.
Sebagai informasi, bantuan bersumber berdasarkan 2 persen dari anggaran DBH (Dana Bagi Hasil) dan DAU ( Dana Alokasi Umum). Bantuan itu diberikan dalam jangka waktu 3 bulan Bantuan.
"Bantuan bersumber dari anggaran DBH dan DAU sebesar 2 % yakni bantuan sosial dengan total Rp12,6 Miliar dan penciptaan lapangan kerja dengan total anggaran Rp 3,8 Miliar diberikan kepada masyarakat adalah Rp16,5 M," beber Andi Harun.
Politisi Partai Gerindra itu juga menyebutkan, alokasi anggaran berupa bantuan uang tunai, bantuan subsidi transportasi, dan bantuan cipta lapangan kerja .
"Dari arahan presiden kita siap terhadap kebijakan pusat dan daerah dalam menghadapi dampak kenaikan BBM. Bantuan diberikan dalam dua cara yakni bantuan sosial dengan total Rp 12, 6 Miliar, penciptaan lapangan kerja dengan total anggaran Rp 3,8 Miliar," ujarnya.
Adapun rincian bantuan:
Warga Miskin DTKS berjumlah 19.559 orang alokasi anggaran sekitar Rp 8,8 Miliar
Ojol dan Pangkalan 6.000 orang alokasi anggaran sekitar Rp 2,7 Miliar
Sopir Angkot 600 orang alokasi anggaran Rp 270 juta
Buruh Terkena PHK 128 orang alokasi anggaran Rp 57,6 juta
Nelayan 778 orang alokasi anggaran sekitar Rp 350 juta
Pedagang 150 orang alokasi anggaran sekitar Rp 67,5 juta
Pembudidaya 786 orang alokasi anggaran Rp 353 juta
Motoris Tambangan di Pelabuhan 54 orang alokasi anggaran Rp 24,3 jutaantuan
Bantuan sosial dengan total Rp 12, 6 Miliar (Redaksi)