Dipilihlah opsi terowongan yang selain menjauhkan pemerintah dari persoalan sosial juga akan menjadi sebuah mahakarya dari pemerintahan saat ini.
“Sekaligus memecahkan masalah soal jalan, sekaligus meninggalkan sebuah bentuk bangunan infrastruktur kira-kira bisa dikenang dan menjadi kebanggaan orang Samarinda, yang mungkin tidak semua daerah memilikinya” harapnya.
Lamanya proses pembangunan bukan tanpa alasan, Andi Harun menyampaikan konsep terowongan yang akan dibangun berbeda dengan yang ada di Makassar.
“Kondisi tanah tidak berubah karena setiap 7 meter dibor Makanya kerjanya cukup lama karena kita tidak ingin merusak kondisi alam di atasnya,” terangnya.
Mantan Wakil Ketua DPRD Kaltim itu menambahkan, pembangunan terowongan dengan panjang sekitar 600 meter itu diperkirakan selesai pada tahun 2024.
Hal unik yang membedakannya adalah kondisi alam di atas terowongan seperti gunung dan pohon tetap dipertahankan sehingga perlu kehati-hatian dan memakan waktu lumayan lama.(Advertorial)