IDENESIA.CO - Kakak Ipar Prabowo Subianto, Sudrajad Djiwandono yang merupakan Mantan Gubernur Bank Indonesia menceritakan pengalamannya yang dipecat sebagai Gubernur Bank Indonesia (BI) saat masa akhir pemerintahan Presiden Soeharto. Dia dipecat setelah BI memutuskan untuk menutup beberapa bank milik keluarga cendana saat itu.
"Saya ini orang yang mempunya nasib yang tidak enak. Karena 6 minggu sebelum jabatan saya selesai pada Februari 1998 saya dipanggil Presiden," kata Sudrajad dalam acara Pelantikan Pengurus Pusat KAFEGAMA 2024-2027 & KAFEGAMA LEADERS INSIGHTS yang ditayangkan secara langsung di Youtube, Sabtu (24/8).
Gubernur Bank Indonesia Periode 1993-1998 ini mengungkap cerita dirinya diberhentikan enam minggu sebelum masa jabatan berakhir. Saat itu Soedradjad tengah melakukan penyelamatan perbankan Indonesia dengan menutup bank yang besaran modalnya kurang dari persyaratan. Dari total 16 bank yang ditutup oleh BI saat itu, tiga bank di antaranya milik keluarga Presiden Soeharto.
Ketiga bank tersebut adalah Bank Jakarta, milik Probosutedjo yang merupakan adik Soeharto. Kemudian Bank Andromeda milik Bambang Trihatmodjo dan Bank Industri milik Siti Hediati Hariyadi (Titiek). Keduanya adalah anak Soeharto.
Setelah menutup bank-bank tersebut, Sudrajad akhirnya dipanggil oleh Soeharto untuk diberhentikan dari jabatan Gubernur BI. Dia mengatakan Presiden Soeharto mengucapkan terima kasih kepadanya atas baktinya selama 10 tahun bekerja untuk Soeharto. Pada 1988 Sudrajad diangkat menjadi Menteri Muda Perdagangan hingga menjadi Gubernur BI sejak 1993.
Namun, sebelum jabatannya habis, Soeharto ingin menggantikannya dengan Syahril Sabirin. Sudrajad menjawab dirinya juga berterima kasih telah dipercaya membantu presiden selama hampir 10 tahun. Seolah tidak peduli bahwa dirinya dipecat, Sudrajad mengatakan bahwa memang sedang memusatkan perhatiannya sebagai akademisi.