Umum

Velodiva Permudah Pelaporan Royalti, Hotel Kini Tenang Putar Musik Legal

IDENESIA.CO – Industri musik Indonesia mendapat angin segar dengan hadirnya Velodiva, platform musik digital untuk bisnis pertama di Tanah Air yang mengutamakan transparansi dan keadilan dalam pembayaran royalti. Kehadiran Velodiva diyakini mampu menjawab persoalan lama yang selama ini membelit musisi terkait pemutaran karya mereka di ruang publik.


Velodiva bukan sekadar penyedia musik komersial. Platform ini menyajikan ribuan lagu lengkap dengan detail pencipta, penyanyi, hingga komposer, serta terintegrasi dengan Lembaga Manajemen Kolektif Nasional (LMKN) untuk memastikan perhitungan royalti dilakukan secara akurat.

“Pada akhir 2025, kami akan merilis secara terbuka daftar rekaman yang diputar di seluruh lokasi klien kami. Tujuannya jelas: agar industri musik berjalan transparan dan adil bagi semua pihak,” kata Rudi, VP Marketing & Sales Velodiva, Minggu (17/8/2025).

Velodiva telah ditunjuk sebagai mitra resmi oleh sejumlah jaringan hotel, termasuk PHM Group. Kerja sama ini memastikan seluruh musik yang diputar di area publik hotel mulai dari lobi, restoran, hingga fasilitas umum lainnya terlindungi secara hukum dan sesuai regulasi.

“Kami tidak lagi khawatir soal kepatuhan. Dengan Velodiva, semua pelaporan berlangsung otomatis dan real-time. Royalti tersalur tepat sasaran, dan kami bisa fokus memberi pengalaman terbaik bagi tamu,” ujar Hindi Loing, Corporate Room Division PHM Group.

PHM Group juga menekankan bahwa kepatuhan membayar royalti bukan semata kewajiban hukum, melainkan bentuk penghormatan nyata kepada para kreator musik.

Velodiva mengusung sistem berbasis cloud dengan perangkat multi-platform seperti Web Player, Google TV, dan tablet. Teknologi ini memungkinkan manajemen musik dilakukan dari satu pusat kendali, sekaligus merekam setiap lagu yang diputar dengan akurat.

Hal ini menjamin royalti dapat disalurkan secara tepat sasaran kepada para musisi. Selain itu, sistem pelaporan yang sebelumnya rumit dan manual kini berubah menjadi otomatis, cepat, dan efisien.

“Kami ingin menunjukkan bahwa industri musik Indonesia bisa lebih profesional. Royalti harus menjadi instrumen kesejahteraan bagi musisi, bukan beban bagi pelaku usaha,” tegas Rudi.

Inisiatif Velodiva diharapkan dapat menginspirasi sektor usaha lain untuk lebih serius melindungi hak cipta, sekaligus mendukung pertumbuhan industri kreatif nasional. Dengan transparansi yang dibangun, musisi diuntungkan karena hak mereka terlindungi, sementara pelaku usaha bisa tenang memutar musik legal tanpa takut melanggar aturan.

Hadirnya Velodiva menandai babak baru dalam tata kelola royalti di Indonesia lebih modern, adil, dan transparan.

(Redaksi)

Show More
Back to top button