Lebih lanjut, politisi Gerindra ini tak ingin pekerja lokal hanya permulaan saja, untuk memenuhi standarisasi dalam pemenuhan tenaga kerja.
Ia meminta Komisi IV DPRD Kaltim yang berkaitan dengan ketenaga kerjaan untuk selalu memantau semua tenaga kerja di PT KFI.
“Baik investasi yang ada di Kaltim maupun yang ada di IKN tentu harus memprioritaskan itu. Nah ini sudah komitmen kita, akan terus kita awasi tentang pemakaian tenaga kerja ini,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Gubernur Kaltim Isran Noor baru saja meresmikan tahap pertama pabrik Smelter Nikel PT Kalimantan Ferro Industry di Kutai Kartanegara pada, Selasa (19/9/2023) dan PT. KFI membutuhkan tiga puluh ribu tenaga kerja untuk menjalankan smelter nikel tersebut.
(Advertorial)