Jumat, 5 Juli 2024

Olahraga Dunia

Akhir Maradona dan Korea Cahaya Asia dalam Historis Piala Dunia 1994-2002

Rabu, 23 November 2022 17:0

MARADONA - Diego Armando Maradona, Foto: transfermarkt

Dalam partai final, semua menduga bakal terjadi pertarungan ketat. Namun ternyata sebaliknya. Aksi Zidane tak bisa diantisipasi Brasil. Dua gol yang dicetaknya membawa Prancis menang 3-0. Maka untuk pertama kalinya generasi emas Prancis mengangkat piala dunia.

Tahun 2002, Jepang dan Korea Selatan menjadi tuan rumah bersama. Di atas lapangan hijau, Korea Selatan membuktikan bahwa negara Asia bisa bersaing dengan negara-negara dari Eropa dan Amerika Selatan, dengan menembus empat besar terbaik.

Di bawah asuhan pelatih asal Belanda, Guus Hiddink, Prajurit Merah Korsel menampilkan permainan spartan dan tak kenal menyerah hingga akhir. Sejumlah tim besar menjadi korban keganasan Ahn Jung-Hwan dan kawan-kawan. Dalam fase Grup D, Korsel menghantam Polandia 2-0, menahan imbang Amerika Serikat 1-1, dan mengalahkan Portugal 1-0.

Keajaiban Korsel ini berlanjut di babak-babak selanjutnya. Di babak 16 besar, Korsel menggulung Italia 2-1. Unggul lebih dulu melalui Christian Vieri pada menit 18, Italia tak bisa berleha-leha sepanjang pertandingan. Para pemain Korsel berupaya menggedor jantung pertahanan Italia, dan dua menit sebelum pertandingan berakhir Seol Ki-Hyeon mencetak gol balasan. Ahn Jung-Hwan menjadi pahlawan setelah mencetak gol di menit 117.

Kekalahan Italia bikin banyak orang sakit hati. Presiden Perugia, Luciano Gaucci, mengatakan tak akan mau menerima Ahn lagi bermain di klubnya. Bagi warga Italia, kekalahan dari Korsel adalah kekalahan tak adil. Mereka menilai wasit Byron Moreno asal Ekuador telah berlaku tak adil dengan mengusir Francesco Totti dari lapangan. Bermain dengan 10 pemain membuat Italia terdesak dan akhirnya kalah.

Kontroversi kejayaan Korsel terulang di perempat final, saat menghadapi Spanyol. Wasit menganulir dua gol Spanyol, dan akhirnya Korsel mengakhiri pertandingan dengan kemenangan 5-4 melalui adu penalti. Selama waktu normal dan tambahan waktu, kedua tim bermain imbang 0-0.

Korsel merepotkan Jerman di semifinal. Namun gol Michael Ballack mengakhiri mimpi Asia untuk terbang tinggi hingga final. Brasil akhirnya merebut piala dunia dengan mengalahkan Jerman 2-0. Korsel cukup puas di peringkat 4, setelah dikalahkan Turki 2-3 dalam perebutan tempat ketiga. (Redaksi)

Halaman 
Tag berita:
Berita terkait
IDEhabitat