Minggu, 7 Juli 2024

Benarkah Meletusnya Gunung Semeru Akibat Dari Ramalan "Sabdo Palon Nagih Janji" ?

Rabu, 7 Desember 2022 21:54

ILUSTRASI - Wabah Corona, Erupsi Gunung, dan Kaitannya dengan Sabdo Palon Noyo Genggong. (IST)

Sosok Sabdo Palon identik dengan tokoh Semar dalam lakon Mahabarata versi Jawa. Sementara, antropolog Paul Stange dalam penelitiannya pada 1988 menyebutkan Sabdo Palon adalah inkarnasi dari Semar yang dikenal sebagai leluhur orang Jawa.

Dia adalah titisan dewa yang turun ke Bumi sebagai pemomong raja dan pengayom kawula. Sosok tersebut sering disandingkan dengan Naya Genggong. Mereka berdua hadir dalam setiap pemerintahan raja-raja di tanah Jawa selama masa kejayaan kerajaan Hindu dan Buddha.

Dia juga dikenal sebagai peramal ulung yang bisa meramalkan masa depan. Pada 1978, Gunung Semeru meletus dan membuat sebagian orang percaya atas ramalan tersebut. Tokoh Sabdo Palon juga dihormati di kalangan umat Hindu di Jawa serta di kalangan aliran tertentu penghayat kejawen.

Peri Mardiyono dalam buku Sejarah Kelam Majapahit menjelaskan Sabdo Palon memberitahukan tanda-tanda dia akan kembali. Dia bersumpah kembali ke Tanah Jawa pada 500 tahun lagi tepat setelah Majapahit runtuh.

Pada masa itu, agama Islam tidak dijalankan paripurna oleh pemeluknya. Oleh sebab itu dia meramalkan agama Islam akan hancur dan digantikan agama Budi.

Jika dihitung sejak keruntuhan Kerajaan Majapahit runtuh paada 1478, maka Sabdo Palon diperkirakan kembali pada abad ke-20. Dia bersama anak buahnya akan menguasai Tanah Jawa dan mengembangkan agama Budi di Nusantara. (Redaksi)

 

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat