IDENESIA.CO -Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan oleh Presiden Prabowo Subianto mulai dilaksanakan di berbagai daerah, termasuk Kota Samarinda.
Program yang bertujuan untuk memberikan makanan bergizi secara gratis kepada siswa di sekolah-sekolah ini diharapkan dapat mendukung kesehatan dan perkembangan generasi muda.
Namun, meski tujuan program ini mulia, dampak negatif mulai dirasakan oleh beberapa pedagang kantin, salah satunya di SDN 004 Samarinda Utara.
Pedagang kantin di sekolah-sekolah yang terlibat mengungkapkan penurunan omzet yang cukup signifikan sejak pelaksanaan program MBG dimulai.
"Omzet kami turun hingga 50 persen," kata seorang pedagang kantin yang enggan disebutkan namanya.
Hal ini terjadi karena siswa yang sebelumnya membeli makanan di kantin kini mendapatkan makanan bergizi gratis melalui program MBG, yang mengurangi jumlah pembelian dari pedagang kantin.
Menyikapi hal tersebut, Wali Kota Samarinda Andi Harun menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi lebih lanjut terhadap program ini. Menurutnya, meskipun manfaat besar dari program ini terlihat jelas, yaitu untuk kesehatan anak-anak, dampaknya terhadap para pedagang kantin juga perlu dicermati.
"Program ini baru berjalan satu minggu di SD 004, dan kami sadar bahwa ada beberapa hal yang perlu dipelajari lebih mendalam. Kami tidak hanya melihat sisi positifnya yang jelas, yaitu memberikan makan bergizi kepada anak-anak, tetapi juga dampak negatifnya bagi pedagang kantin dan UMKM lainnya," ujar Andi Harun pada Kamis (30/1/2024).
Wali Kota juga menambahkan bahwa kantin sekolah selama ini menjadi sumber penghidupan bagi banyak pedagang. Oleh karena itu, ia berjanji akan melakukan evaluasi menyeluruh dan mencari solusi terbaik untuk memastikan keberlanjutan program MBG tanpa mengorbankan keberadaan usaha kecil yang bergantung pada kantin sekolah.
"Ke depan, kami akan turun langsung untuk memantau pelaksanaan program ini dan merumuskan langkah-langkah yang tepat agar program MBG dan pengusaha kantin dapat berjalan beriringan," jelasnya.
Pemerintah kota Samarinda berkomitmen untuk mengupayakan solusi yang dapat menyeimbangkan manfaat program MBG dengan keberlanjutan usaha pedagang kantin, agar kedua pihak dapat merasakan manfaatnya secara optimal.
(Redaksi)