IDENESIA.CO, PARIWARA - Selasa (12/4/2022), Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos- PM) Samarinda gelar bimbingan teknis (bimtek) dan pendampingan kepada 59 operator se-kota Samarinda.
Bimtek itu dimaksudkan untuk memahami penggunaan aplikasi Sistem informasi Kesejahteraan Sosial Next Generasi (Siks NG).
Isfihani, Kepala Dinas Sosial dan Kesejahteraan Masyarakat Samarinda mengungkap, tujuan digelarnya bimtek karena pihaknya menduga pengelolaan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang belum maksimal.
“Pengelolaan DTKS yang berada dalam aplikasi Siks NG, data itu yang digunakan semua bantuan baik berupa bantuan pangan non tunai yang dibayarkan melalui Kantor Pos,” ungkapnya.
Pihaknya menemukan sekitar 4.700 data yang belum mengalami perbaikan.
“Perbaikan tadi sudah di sampaikan ada 4700 yang harus diperbaiki baik itu bekerjasama dengan catatan sipil maupun kelurahan,” sambungnya.
Diharapkan, dengan digelarnya bimtek ini, dapat menghasilkan formulasi terbaru untuk menghapus penerima yang tidak layak serta memberikan kelayakan kepada yang berhak menerima bantuan.
“Sementara DTKS kita 228.525 itu kan belum nambah, Artinya ada 3 layak, tidak layak dengan bagaimana menambah yang baru,” tegasnya.
Diharapkan, ke depan verifikasi data di lapangan tidak ada lagi penerima bantuan yang bersistem koloni.
Sehingga memang penerima bantuan tersalurkan kepada orang yang membutuhkan.
“Diharapkan lurah dan RT bisa jujur, jangan koloninya saja dan benar-benar juga keluarga miskin, kalau nanti dia setengah miskin atau miskinnya absolut tetap saya masukkan, nanti baru kita verifikasi dan lakukan validasi kembali,” pungkasnya. (pariwara)