Barlianto, mulai belajar menjadi nelayan panah sejak usia 15 tahun. Ia dapat ilmu langsung dengan menemani sang ayah menangkap ikan.
"Usia 15 tahun sudah nyelam. Manah ikan sama orang tua dulu," ungkap ayah empat anak itu.
Penulis berkesempatan berbincang dengan Pak Barlianto di RT 01, Kampung Teluk Alulu, Maratua.
Rumahnya sederhana khas rumah-rumah nelayan.
Kami berbincang di pelataran rumahnya yang langsung menghadap laut. Indah sekali.
Barlianto lalu bercerita kegiatannya sehari-hari sebagai nelayan pemanah ikan.
Setiap hari, Barlian turun melaut pada malam hari, sekira pukul 20.00 Wita. Perburuannya baru berakhir kala dini hari.
Sekali berangkat mencari ikan, Barlianto biasa memperoleh tangkapan sekitar 3 kilogram.
Pulang ke darat, berbagai jenis ikan dibawa, tapi yang jadi primadona adalah ikan merah (Dapak), ikan putih (Pote), kerapu, dan ikan kakap.
Ia biasa menjual hasil tangkapannya ke Tanjung Redeb, Berau. Per kilogram ikan jual dengan harga Rp15 ribu.