Memungkinkan pengumpulan data dilakukan di lingkungan sehari-hari peserta, seperti tempat kerja dan di rumah.
Bagaimana hasilnya? ternyata, rasa lapar memang menyebabkan perasaan marah dan mudah tersinggung yang lebih kuat.
Terlepas dari faktor usia, jenis kelamin, indeks massa tubuh, perilaku diet, dan ciri kepribadian individu, efek kelaparan pada peningkatan amarah tetap konsisten.
Penelitian ini juga menemukan bahwa emosi negatif seperti mudah tersinggung, marah, dan tidak menyenangkan disebabkan oleh fluktuasi rasa lapar sehari-hari.
Menurut penulis utama studi Viren Swami, Profesor Psikologi Sosial di Anglia Ruskin University (ARU), studi mereka merupakan studi pertama yang berfokus pada fenomena hangry. Meski demikian, studi ini belum memberikan cara untuk mengurangi emosi negatif tersebut.
"Meskipun penelitian kami tidak menyajikan cara untuk mengurangi emosi negatif yang disebabkan oleh rasa lapar, penelitian menunjukkan bahwa kemampuan melabeli emosi dapat membantu orang untuk mengaturnya, seperti dengan mengenali bahwa kita merasa marah hanya karena kita lapar," jelasnya dalam Science Daily dikutip Selasa (4/4/2023).