"Houthi menyerang kami lebih dari 200 kali. Pertama kali mereka melukai warga negara Israel, kami menyerang mereka dan kami akan melakukan ini di mana pun diperlukan," ujarnya.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pelabuhan yang dihantam jet tempur digunakan sebagai pintu masuk bagi Houthi untuk menerima senjata Iran. Netanyahu menambahkan bahwa serangan tersebut, yang berjarak sekitar 1.800 km dari perbatasan Israel, merupakan pengingat bagi musuh-musuhnya bahwa tidak ada tempat yang tidak dapat dijangkau oleh Israel.
Kelompok Houthi, yang merupakan sekutu Iran, menyebut diri mereka sebagai angkatan bersenjata resmi Yaman. Mereka telah menargetkan jalur pelayaran di Laut Merah dalam sebuah upaya yang mereka klaim ditujukan menekan Israel agar mengakhiri perang di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 38.900 warga Palestina.
Kelompok Yaman ini juga telah meluncurkan rudal balistik dan drone ke Israel, yang sebagian besar berhasil dicegat. Namun pada Jumat (19/7) pagi, satu unit pesawat tak berawak Houthi yang berisi bahan peledak menghindari pertahanan udara Israel dan menghantam sebuah bangunan di Tel Aviv dalam apa yang dipandang sebagai pelanggaran keamanan besar di Israel.
(Redaksi)