Minggu, 24 November 2024

Kontroversi Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024 Timbulkan Amarah Umat Agama Dunia, Panitia Sampaikan Permintaan Maaf

Rabu, 31 Juli 2024 12:14

POTRET - Upacara pembukaan Olimpiade Paris 2024 yang menuai kontroversi sejumlah pihak. (Istimewa)

IDENESIA.CO - Upacara Pembukaan Olimpiade Paris 2024 menuai kontrovesi, hal ini sebabkan pemukaan yang mirip adegan dalam Alkitab serta menyinggung umat Kristen dan umat Katolik. Atas hal itu, Panitia Olimpiade Paris 2024 meminta maaf setelah segmen upacara pembukaan yang memunculkan kemarahan sejumlah umat agama dunia. 

 Segmen tersebut menampilkan adegan seperti "Perjamuan Terakhir" dengan model transgender dan penyanyi yang menyamar sebagai dewa Yunani.

Panitia bermaksud membuat parodi adegan alkitabiah untuk menyoroti absurditas kekerasan manusia, tetapi reaksi negatif mendorong mereka untuk meminta maaf. Juru bicara Anne Descamps menyatakan tidak ada niat untuk tidak menghormati kelompok agama dan upacara tersebut bertujuan merayakan toleransi.

“Yang jelas tidak pernah ada niat untuk menunjukkan rasa tidak hormat kepada kelompok agama mana pun. (Upacara pembukaan) mencoba merayakan toleransi masyarakat, kami yakin ambisi ini tercapai. Jika ada orang yang tersinggung, kami benar-benar minta maaf," Kata juru bicara Olimpiade 2024, Anne Descamps, pada konferensi pers.

Kontroversi ini mencerminkan tradisi sekularisme Prancis, namun memicu reaksi keras dari Gereja Katolik dan politisi konservatif. Gereja Katolik Prancis menyesalkan adegan tersebut, dan Uskup Agung Charles Scicluna dari Malta menghubungi Duta Besar Prancis untuk menyampaikan keluhan. Beberapa atlet Prancis dikabarkan kesulitan tidur akibat kontroversi tersebut.

Konferensi Waligereja Italia mengkritik acara itu sebagai parade ideologi basi. Pemimpin sayap kanan Italia, Matteo Salvini, dan Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, juga mengutuk segmen tersebut. Kontroversi ini dianggap mencerminkan perang budaya abad ke-21 yang dipicu oleh siklus berita 24 jam dan media sosial.

Thomas Jolly, direktur artistik upacara pembukaan, mengatakan niatnya adalah merayakan keberagaman, bukan subversi agama. Komite Olimpiade Internasional (IOC) menyambut baik klarifikasi panitia dan menegaskan bahwa niat upacara adalah merayakan kebersamaan dan toleransi. Jika ada yang tersinggung, panitia meminta maaf. 

(Redaksi) 

 

 

Tag berita:
IDEhabitat