Sampai-sampai pembantaian seperti Holocaust terjadi, dimana orang Yahudi adalah korbannya.
Bagaimana bisa dengan sangat yakin mereka bisa membantai etnis yang menjadi latar belakang Yesus itu sendiri?
Rupanya demi kepentingan politik, ekonomi, dan sosial di abad ke-20, Nazi menggunakan pandangan spiritual dan praktik filosofi yang berbeda dari seharusnya.
Ketika orang Yahudi dijadikan kambinghitamkan dan diburu, kelompok Reich Ketiga bersama para teolog berupaya untuk mengubah kisah Yesus sebagai propaganda anti-Semit.
Nazi bahkan mendirikan lembaga demi propaganda ini, termasuk menulis ulang kembali Alkitab versi mereka.
Lembaga itu adalah Institute of the Study and Elimination of Jewish Influence on German Church Life, yang beroperasi dari 1939 hingga 1945.
Lembaga itu berbasis di Eisenach (sekitar 200 kilometer di timur laut Frankfurt) dengan partisipasi dari 11 gereja Protestan Jerman.
Orang dibalik pendirian lembaga ini adalah Walter Grundmann, seorang teolog Kristen anti-semit, agar mewujudkan cita-cita Nazi.
Birgit Gregor, dalam artikel Zum protestantischen Antisemitismus.
Evangelische Kirchen und Theologen in der Zeit des Nationalsozialismus, mengungkap cita-cita lembaga itu berdasarkan salah satu catatan seorang direktur, Georg Bertram.
Tujuan lembaga itu adalah "bela diri melawan semua orang Yahudi dan Yahudi terselubung, yang telah mengalir ke budaya Barat selama berabad-abad," tulisnya dalam publikasi di Jahrbuch 1998/99 zur Geschichte und Wirkung des Holocaust, terbitan Fritz Bauer Institute.
Menurut Bertram, institut itu didedikasikan tidak hanya untuk kajian dan pemberantasan pengaruh Yahudi di Jerman.
Melainkan juga memiliki "tugas positif untuk memahami keberadaan Kristen Jerman sendiri dan mengorganisasi kehidupan Jerman yang saleh berdasarkan pengetahuan ini."
Teolog Dartmouth College, Susannah Heschel dalam bukunya The Aryan Jesus: Christian Theologians and the Bible in Nazi Germany juga menyampaikan cita-cita teologis Nazi untuk menghapus orang Yahudi.
Pertama, pembuatan lembaga adalah mekanisme untuk melegalkan ajaran pembasmian Yahudi seperti holocaust. Kisah yang ada pada agama Kristen, diubah oleh institut