Tahun 1907 Belanda mendirikan sekolah rendah untuk pribumi.
Sekolah itu diberi nama Volksschool alias sekolah desa.
Volksschool didirikan pertama kali di Pulau Jawa, lalu merembet ke Samarinda.
Selanjutnya pada tahun 1926, beberapa tokoh lokal seperti Maharadja Sayuti Lubis (tokoh Syarikat Islam dan pemimpin redaksi sebuah majalah pertama di Samarinda), Anang Atjil Kasuma Wira Negara (tokoh pers, pensiunan jaksa), Kamaluddin (pengurus Syarikat Islam Samarinda), dan M. Sidik (pengurus Muhammadiyah Samarinda) mendesak Pemerintah Hindia Belanda mendirikan Gouvernement HIS (sekolah pribumi negeri) di Oost Borneo.
Tuntutan itu diterima Pemerintah Hindia Belanda.
Tahun 1928, Hollandsch Inlandshe School (HIS) didirikan di Tokopandjang Straat, Kampung Sungai Pinang, Samarinda.
Ada terdapat beberapa versi terkait keberadaan lokasi HIS di Samarinda.