Sepsis Neonatorum Late Onset
Sepsis ini disebabkan oleh infeksi bakteri atau jamur dari lingkungan pada waktu 4 hingga 90 hari setelah proses persalinan. Bayi lebih berisiko terhadap jenis sepsis ini jika lama dirawat di rumah sakit.
Jamur atau bakteri yang umumnya menyebabkan penyakit ini adalah jamur Candida, E. coli, Staphylococcus aureus, Pseudomonas, dan Klebsiella.
Penyebab Sepsis pada Bayi
Secara umum, penyebab sepsis neonatorum adalah infeksi dari bakteri, jamur, atau virus. Berikut beberapa hal yang dapat meningkatkan risiko sepsis menyerang bayi:
- Bayi lahir secara prematur
- Terjadi infeksi pada plasenta atau air ketuban (korioamnionitis)
- Air ketuban ibu pecah terlalu dini, sebelum 18 jam dari waktu persalinan
- Berat badan bayi saat lahir kurang dari 2 kilogram
- Bayi dirawat di rumah sakit dalam jangka waktu yang lama
- Dekat dengan orang yang sedang sakit
- Proses persalinan dan penggunaan alat medis yang tidak steril,
- seperti infus atau alat bantu pernapasan.
Pencegahan
- Menjaga kebersihan tangan saat hendak menyentuh atau berinteraksi dengan bayi
- Berikan makanan yang bergizi untuk bayi, agar daya tahan tubuh bayi dapat bertambah kuat untuk melawan infeksi.
- Pastikan makanan dan minuman yang diberikan pada bayi sudah matang dan bersih
- Bersihkan ruangan bayi dan barang-barangnya secara rutin dengan melakukan disinfeksi
- Kontrol kehamilan secara rutin.
- Segera Tangani Sepsis pada Bayi Sesegera Mungkin
- Itulah hal-hal yang penting untuk diketahui mengenai sepsis pada bayi. Jika ibu mengalami gejala sepsis neonatorum di atas, segera kunjungi rumah sakit atau panggil bantuan medis agar bayi segera mendapat penanganan yang tepat.
Dengan begitu, pasien kondisi kesehatan bayi tetap didukung sepenuhnya selama proses perpindahan menuju fasilitas kesehatan yang memiliki ruangan NICU atau PICU sesuai dengan kebutuhan bayi.
(Redaksi)