Menurut Aryanto, fokus pada tanggung jawab kementerian menjadi krusial di akhir masa pemerintahan Presiden Jokowi.
“Ada banyak tantangan yang menanti Menteri Bahlil. Oleh karena itu, kami mendorong dan mengingatkan agar beliau tetap fokus pada tugasnya sebagai menteri,” tegasnya.
PWYP Indonesia juga menekankan bahwa dua bulan terakhir pemerintahan Jokowi sangat krusial, tidak hanya untuk menyelesaikan pekerjaan kabinet saat ini, tetapi juga sebagai jembatan untuk pemerintahan mendatang.
Ada delapan area utama yang harus menjadi perhatian Menteri Bahlil dalam dua bulan ke depan, yaitu:
1. Menetapkan dasar untuk percepatan transisi energi yang adil.
2. Menghindari solusi yang tidak efektif dalam transisi energi, seperti menciptakan istilah baru untuk mendukung penggunaan nuklir, teknologi CCS/CCUS dalam industri migas, atau gasifikasi batubara.
3. Mengatasi hambatan regulasi dan kebijakan untuk pengembangan energi terbarukan di tingkat pusat dan daerah.