Minggu, 6 Oktober 2024

Ritual Ma'nene Suku Toraja, Ritual mengganti Pakaian Mumi

Kamis, 8 Desember 2022 15:0

POTERT - RItual Ma'nene.

IDENESIA.CO - Indonesia akan banyak ragam budaya, ada salah satu budaya unik dari suku Toraja, Suku Toraja di Sulawesi Selatan, yaitu Ritual Ma'nene

Tradisi ini berupa membersihkan jenazah yang telah meninggal puluhan bahkan ratusan tahun atau yang telah berbentuk mumi.

Ritual Ma'nene masih dijaga oleh masyarakat suku Toraja. Pada tradisi ini, satu rumpun keluarga melakukan pembersihan mumi leluhur sebagai garis keturunannya.

Ritual Ma'nene memiliki sejumlah tahapan. Diawali dengan memanjatkan doa menggunakan bahasa Toraja kuno, setelah itu pihak keluarga mengurbankan hewan seperti bai atau babi dan kerbau.Setelah pengorbanan hewan, pihak keluarga langsung menyiapkan sirih yang akan diletakkan di liang kuburan yang dipercaya sebagai kunci pembuka. Kemudian, keluarga melakukan pembukaan liang atau biasa disebut Pa'tene.

Acara Pa'tene pertanda ritual Ma'nene sudah dimulai. Keluarga langsung membuka peti mumi dan menjemurnya sebelum dibersihkan. Biasanya mumi dijemur selama 3 hari hingga 1 pekan, sesuai kesepakatan pihak keluarga.

Setelah mumi sudah terlihat bersih dan pakaian sudah diganti. Mumi kembali ditidurkan ke dalam peti dan kembali di masukan ke liang kubur batu. Ritual Ma'nene ini pun diakhiri dengan acara Ma'sisemba atau perkelahian menggunakan kaki

Tradisi ritual Ma'nene konon diturunkan dari kisah seorang pemburu Toraja bernama Pong Rumase. Ia adalah warga Lepong Bulan, wilayahnya meliputi Gowa, Makassar, Luwu, Bastem, Toraja, Mamasa dan sekitarnya sebelum Sulawesi dipetakan.

Pong Rumase meninggal dunia di dalam hutan saat melakukan perjalanan. Kemudian seorang pemuda asal Baruppu' saudara Seregading (Sawerigading) yang hendak mengadu ayam menemukan tulang belulang Pong Rumase di tengah hutan.

Mengabulkan permintaan Pong Rumase, pemuda tersebut langsung membuka pakaiannya dan mengikat jasad Pong Rumase dan membawanya ke tempat yang lebih layak. Setelah itu, pemuda tersebut mendapat keberuntungan selama hidupnya. Tanamannya tumbuh subur dan menjadi kaya raya.

Ritual Ma'nene pada dasarnya dilakukan 1 tahun sekali. Namun, dalam penyelenggaraannya yang memakan biaya yang cukup besar maka dari itu, disepakati bahwa ritual Ma'nene bisa dilaksanakan 3 tahun sekali.

Ritual ini mempunyai makna mencerminkan hubungan antar anggota keluarga bagi masyarakat Toraja, terlebih bagi sanak saudara yang terlebih dahulu meninggal dunia. Hubungan keluarga tak terputus walaupun telah dipisahkan. Ritual ini juga digunakan untuk memperkenalkan anggota-anggota keluarga yang muda dengan para leluhurnya. (Redaksi)

Tag berita:
IDEhabitat