Deris mengaku melihat secara langsung ada kesenjangan kualitas pendidikan dan infrastruktur di Indonesia. "Kami lebih banyak membahas bagaimana peran pemuda dan akademisi," katanya soal program diskusi di PBB Oktober lalu.
"Angkat suara mereka yang tak bersuara, tak terdengar, dan tak terlihat," lanjutnya.
Tertarik dengan Transformasi Pendidikan Sejak 2013
Deris mengakui sejak 2013 lalu sangat tertarik dengan transformasi pendidikan dan kebijakannya. Pemuda Ciamis itu menuangkan ketertarikannya itu melalui sejumlah wadah.
"Saya mendedikasikan hidup saya untuk pemberdayaan pemuda, CommDev, dan advokasi pendidikan selama lebih dari 9 tahun melalui PAMOKA, GENRE, dan pemerintah daerah," ujarnya dalam unggahan Instagram pribadi.
Deris menyebut menyaksikan secara langsung berbagai isu pembangunan mutu pendidikan, baik dalam taraf pendidik maupun peserta didik.