pendaftaran baru pada hari itu, suatu lompatan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya, dan lonjakan yang sangat signifikan pada tahun tanpa pemilu.
hari Selasa, Swift juga menyertakan tautan serupa ke Vote.gov di kisah Instagram-nya. Dalam postingannya yang mendukung Harris, Swift merujuk pada “ketakutannya” terhadap kecerdasan buatan atau artificial interlligence (AI).
Dia menunjuk pada konten yang dihasilkan oleh teknologi yang memberikan kesan palsu bahwa dia mendukung Trump, yang dipromosikan oleh mantan presiden tersebut di media sosial.
“Hal ini benar-benar membangkitkan ketakutan saya terhadap AI, dan bahaya penyebaran informasi yang salah,” tulisnya.
Dia menggarisbawahi kekhawatiran bahwa orang Amerika tidak akan tahu di mana dia sebenarnya berdiri jika dia tidak angkat bicara.
“Hal ini membawa saya pada kesimpulan bahwa saya harus sangat transparan tentang rencana saya yang sebenarnya untuk pemilu ini sebagai pemilih. Cara paling sederhana untuk memerangi misinformasi adalah dengan kebenaran,” tutupnya.
(Redaksi)