"Kita kemarin diingatkan gempa Cianjur. Cianjur ini waktu 2022 terjadi longsor itu bukan pertama kalinya ada longsor di Cianjur karena gempa," jelasnya.
"Waktu gempa Tasik, Tasiknya di selatan Jawa, tapi di Cianjur ini longsor di beberapa titik, dan beberapa kematian itu disebabkan karena longsor di Cianjur," lanjut Rahma.
4. Likufaksi
Likuifaksi juga bisa menjadi ancaman bahaya ketika gempa megathrust mengguncang. Likuifaksi secara sederhana dapat diartikan sebagai perubahan material yang padat, dalam hal ini berupa endapan sedimen atau tanah sedimen, yang akibat gempa, material tersebut berubah karakternya seperti cairan.
Mengutip laman resmi ITB, likuifaksi hanya bisa terjadi pada tanah yang jenuh air. Air tersebut berada di antara pori-pori tanah dan membentuk tekanan air pori.
"[Likuifaksi] terjadi di daerah yang biasanya yang dari pasir dan jenuh air, kena guncangan. Jadi, kalau ada pasir yang jenuh air, terkena guncangan yang kuat, itu bisa terjadi likuifaksi, itu biasanya kita temukan di daerah pesisir," jelas Rahma.
"Likuifaksi itu kayak tanah yang tiba-tiba jadi kayak lumpur, jadi dia kehilangan daya dukung tanahnya, kalau ada benda berat di atasnya, dia akan amblas ke bawah," lanjutnya.
5. Kebakaran
Menurut Rahma guncangan dahsyat dari gempa megathrust juga dapat menimbulkan kebakaran. Ia mencontohkan bagaimana gempa-gempa besar di Jepang dapat menyebabkan kebakaran.
"Kalau di Jepang ini, beberapa kali kasus kejadian gempa waktu jam masak, itu gampang sekali kompor jatuh kemudian kalau material sekitarnya bisa mendukung kebakaran rumah, itu bisa men-trigger kebakaran," ungkap dia.
(Redaksi)