Dampak Pandemi COVID-19
Dalam kesempatan ini, Andi Harun juga mengungkapkan bahwa salah satu faktor yang memperburuk situasi kekerasan terhadap perempuan dan anak adalah dampak pandemi COVID-19. Data dari Komnas Perempuan menunjukkan lonjakan signifikan dalam kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sejak pandemi. Keterbatasan ekonomi, perubahan pola hidup, serta kondisi work from home (WFH) disebut-sebut sebagai faktor pemicu peningkatan kekerasan di rumah tangga. Andi menegaskan bahwa masalah ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah, tetapi juga menjadi tanggung jawab bersama, baik masyarakat maupun sektor lainnya.
Komitmen Bersama untuk Perlindungan Perempuan dan Anak
Di akhir penyampaiannya, Andi Harun menegaskan komitmennya untuk memperjuangkan perlindungan perempuan dan anak di Samarinda. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk kelompok-kelompok yang peduli, untuk bersama-sama mengatasi masalah ini. Menurutnya, perlindungan terhadap perempuan dan anak harus menjadi prioritas bersama, tidak hanya pemerintah, tetapi seluruh masyarakat harus terlibat aktif dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi perempuan dan anak.
Dengan komitmen yang kuat dan berbagai langkah yang telah dirancang, Andi Harun berharap bahwa Samarinda dapat menjadi kota yang lebih aman, ramah, dan peduli terhadap kesejahteraan perempuan dan anak. **Perlindungan perempuan dan anak**, menurut Andi, adalah tanggung jawab bersama yang harus terus diperjuangkan demi masa depan yang lebih baik.
(Redaksi)