Keinginannya untuk membangun bisnis kecantikan khas alam dan budaya Indonesia makin kuat, Martha pulang ke Tanah Air. Ia memulai bisnis di sebuah garasi sederhana.
Setelah menimba ilmu dan pengalaman tentang bisnis dan kecantikan di Amerika Serikat, Martha kembali ke Indonesia. Tahun 1969, ia memberanikan diri membuka bisnisnya. Bermula dari garasi rumahnya yang sederhana dengan ukuran 4×6 meter, Martha meracik formula kecantikan dengan bahan-bahan alam Indonesia. Martha terus menemukan resep jamu dan kosmetik yang cocok untuk orang Indonesia dengan dibantu keluarga besarnya.
Ternyata perjalanan Martha tak semulus yang dibayangkan. Saat itu mayoritas Iorang Indonesia masih berpikir kalau produk luar negeri lebih baik ketimbang produk buatan negeri sendiri. Alhasil Marta kesulitan untuk memasarkan produk kecantikannya. Namun, berkat kegigihannya ia berhasil menyakinkan publik. Bahkan ia mampu membuktikan jika produk-produk buatannya pun berkualitas dan tak kalah bagus dari produk impor.
Dulu hanya punya 1 karyawan, kini karyawan Martha sudah mencapai 4 ribu orang. Ia membagikan kunci kesuksesannya hingga menjadi pebisnis jamu dan kosmetik terkemuka.
Usai melewati beragam rintangan, Martha akhirnya bisa membawa bisnisnya menuju puncak kesuksesan. Terbukti merek bisnisnya digemari dan dipercaya oleh konsumen selama puluhan tahun. Bahkan hingga 50 tahun, merek Sariayu Martha Tilaar masih menjadi produk unggulan. Dilansir dari Media Indonesia, Martha masih ingat betul dirinya hanya mempunyai 1 karyawan saat memulai bisnis di garasi rumah. Siapa sangka kini karyawannya sudah mencapai 4 ribuan orang.
“Dream big, start small, act fast, ” ucap Martha ketika diwawancari soal perjalanannya menuju sukses.
Menurut Martha, dibutuhkan kiat-kiat untuk menjadi orang sukses, mandiri, dan berguna untuk banyak orang. Kualitas diri yang baik sangat menentukan keberhasilan. Faktor kesuksesannya pun tak lepas dari sikap-sikap positif seperti disiplin, ulet, inovatif, dan kuat iman yang dipeliharanya selama ini.
(Redaksi)