IDENESIA.CO - Jalur darat menghubungkan Balikpapan dan Samarinda, sudah ada sejak masa lampau.
Jangan dibayangkan seperti sekarang, kala itu bentuk jalan masih setapak dan berkontur tanah.
Berbagai fase sejarah terbingkai di jalan sepanjang 115 kilometer itu.
Dalam tulisan sejarah Hario Kecik dalam Pemikiran Militer 2: Sepanjang Masa Bangsa Indonesia (2009), menulis jalan rute Balikpapan-Samarinda pernah dibangun oleh tentara Jepang di Perang Dunia II.
"Sebagian besar jalan lama itu yang mengikuti ketinggian bukit-bukit, sudah ditumbuhi rumput ilalang. Terdapat bagian yang gundul kerena tanahnya terdiri atas pasir kwarts putih yang tidak mengizinkan tanaman tumbuh di atasnya. Ada bagian-bagian yang melewati tepi-tepi jurang. Hutan lebat menutupi kiri kanan jalan pada banyak tempat," tulis Hario Kecik (2009).
Tahun 1942, akses jalan Balikpapan-Samarinda belum terhubung. Tapi, rute itu jadi penyelamat serdadu-serdadu Belanda.
Mereka (serdadu Belanda) menggunakan rute itu sebagai jalur pelarian dari serangan brutal pihak Jepang. Belanda terpukul mundur.
Tahun 1945, giliran pihak sekutu yang melancarkan serangan.
Giliran serdadu Jepang yang kalang kabut menahan gempuran itu. Perlarian tak bisa dihindarkan dari Balikpapan yang sempat dikuasai sekian tahun.