Yeung Wing-Cheung dan tim dari NAMI bukan yang pertama mengklaim menemukan fosil kapal Nabi Nuh di Gunung Ararat.
Sebelumnya sudah ada lusinan ilmuwan dan orang yang mengklaim telah menemukan fosil kapal Nabi Nuh.
Sebelumya, 40 tahun lalu ada Violet M Cummings, seorang penulis beberapa buku tentang Bahtera Nuh, di antaranya "Bahtera Nuh: Fabel atau Fakta?"
Melalui buku dan film In Search of Noah’s Ark tahun 1976, dia mengklaim bahwa Bahtera Nuh ditemukan di Gunung Ararat, Turki.
Pada Februari 1993 CBS menayangkan acara primetime dua jam berjudul, "Penemuan Luar Biasa Bahtera Nuh."
Pada Maret 2006, ada tim peneliti menemukan formasi batuan di Gunung Ararat yang mungkin menyerupai bahtera besar, hampir tertutup es glasial.
Kemudian Juni 2006, tim arkeolog dari Bible Archaeology Search and Exploration Institute (BASE), mengklaim, menemukan formasi batuan lain yang mungkin adalah Bahtera Nuh.
Namun, lokasinya bukan di Turki, Gunung Ararat yang dimaksud Pegunungan Elburz Iran yang memiliki ketinggian 3.962 meter (13.000 kaki).
Meksipun menarik perhatian, namun klaim tersebut secara ilmiah masih dianggap secara skeptis.
Misal Yeung menolak untuk mengungkapkan lokasi penemuan fosil kapal Nabi Nuh dan malah merahasiakannya.
Kayu yang diduga berusia 5.000 tahun juga tidak tersedia untuk pengujian independen.
Ini tentu saja pada dasarnya tidak ilmiah.