Minggu, 24 November 2024

Asal-usul dan Sejarah

Menelusuri Sejarah Gunung Steling Samarinda, Benteng Jepang Pantau Pesawat Tempur Saat Perang Pasifik

Area Bukit Selili Diduga jadi Tambang Era Kolonial

Sabtu, 18 Desember 2021 12:8

Puncak gunung Steling saat malam hari. Menelusuri sejarah Gunung Steling Samarinda, benteng pertahanan udara Jepang pantau pesawat tempur saat Perang Pasifik.

Ya, Samarinda merupakan daratan rendah dengan segudang sejarah.

Di Samarinda juga, rekaman berbagai event sejarah serta deretan pertempuran terjadi.

Bicara kota juang, mungkin masing-masing kita akan sepakat bahwa nama itu tersemat untuk Sangasanga, Kukar.

Gagah berani perajurit Indonesia, menahan gempuran dari pihak sekutu (Australia).

Momen itu diberi nama Peristiwa Merah Putih Sangasanga.

Momen sejarah pertempuran juga terpahat di beberapa tempat di Samarinda.

Salah satunya, Gunung Selili atau Gunung Steling.

Tidak banyak yang mengetahui sejarah yang terukir di Gunung Selili.

Informasi yang dihimpun dari warga yang bermukim di sekitar Gunung Selili, pertempuran terjadi sayangnya bukan oleh pejuang kita (Indonesia)

Pertempuran melibatkan benteng pertahanan di Gunung Selili atau Gunung Steling, terjadi turut pada rangkaian Perang Pasifik (7 Desember 1941 – 2 September 1945).

"Dahulu di puncak gunung tersebut ada semacam tower atau menara pantau untuk memantau pesawat-pesawat musuh sekaligus sebagai benteng pertahanan pertama dari serangan udara," catatan Fatur, pemerhati sejarah "Sejarah Gunung Steling Samarinda" (2020).

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat