Namun, La Sape lebih dari sebuah subkultur. Ini adalah bagian penting dari budaya Kongo. Bahkan, para politisi dan musisi menghormati gerakan ini.
"Bagi saya, La Sape hanyalah tentang kebersihan: Saya merasa nyaman dengan setelan Ozwald Boateng saya, jadi saya memakainya," kata Aime Champaigne, salah satu pengikut gerakan La Sape.
Bahkan jika itu berarti harus mengorbankan makanan, para anggota Lasape tak segan untuk memilih fashion di atas kebutuhan dasar.
Bagi mereka, pakaian mewah adalah cara terbaik untuk mengekspresikan diri, meski kantong kosong. Mereka yang tidak memiliki cukup uang untuk membeli pakaian, sering kali memilih untuk meminjam dari jasa peminjaman baju.
Lasape menegaskan bahwa meski kehidupan mereka mungkin di bawah garis kemiskinan, mereka tetap memiliki harga diri yang tinggi dan menunjukkan bahwa fashion adalah kebutuhan utama bagi mereka.
Namun demikian, orang Kongo yang skeptis tentang La Sape mendefinisikan gerakan ini sebagai obsesi - kecanduan yang tidak dapat dihentikan bahkan jika Anda merasa itu salah.
(Redaksi)