NasionalUmum

Pertumbuhan Ekonomi Samarinda Tertinggi di Kalimantan, Andi Harun Sebut Buah Transformasi Ekonomi

Terintegrasi dengan IKN: Samarinda dalam Konsep Tricity Connective

IDENESIA.CO – Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda kembali menorehkan prestasi membanggakan.

Wali Kota Samarinda, Andi Harun, memaparkan capaian signifikan pertumbuhan ekonomi kota Tepian yang mencapai 8,66 persen, tertinggi di seluruh wilayah Kalimantan.

Menurutnya, keberhasilan ini merupakan bukti nyata efektivitas langkah transformasi ekonomi yang sedang digencarkan Pemkot Samarinda dalam beberapa tahun terakhir.

Andi Harun menjelaskan, selama puluhan tahun Kalimantan Timur sangat bergantung pada sektor sumber daya alam non-terbarukan seperti batu bara, minyak, dan gas.

Ketergantungan tersebut dinilai tidak dapat dipertahankan mengingat sumber daya yang kian menipis dan risiko ekonomi yang tinggi jika tidak dilakukan diversifikasi.

“Sumber daya alam di Kalimantan Timur tidak dapat diperbarui. Sekian puluh tahun kita tidak melakukan persiapan transformasi. Ketika masyarakat memberikan amanat kepada saya, kami harus meletakkan pondasi untuk transformasi pembangunan ekonomi,” ujar Andi Harun dalam program Newsline Metro TV, Jumat (21/11/2025).

Ia menegaskan, Samarinda kini memfokuskan penguatan sektor konstruksi dan jasa perdagangan yang akan menjadi tulang punggung baru perekonomian kota.

Transformasi ini juga menjadi strategi utama Pemkot untuk memperpanjang usia ekonomi daerah.

“Karena pada suatu hari, batu bara pasti akan habis, minyak akan habis, gas akan habis. Maka melanjutkan usia ekonomi kota ini dan Kalimantan Timur pada umumnya itu pada sektor non-sumber daya alam, diantaranya adalah memperkuat sektor industri dan jasa,” tegasnya.

Penguatan SDM dan Human Capital Index Menjadi Prioritas

Tidak hanya mengganti struktur ekonomi, Pemkot Samarinda juga menyiapkan fondasi pembangunan yang kuat melalui penguatan sumber daya manusia.

Pemkot Samarinda menargetkan peningkatan Human Capital Index untuk menciptakan masyarakat yang kompetitif dan mampu mendukung dinamika ekonomi jasa.

“Penguatan sektor jasa harus paralel dengan peningkatan kapasitas SDM. Jika tidak, perkembangan ekonominya tidak akan berkelanjutan,” jelas Andi Harun dalam beberapa kesempatan.

Terintegrasi dengan IKN: Samarinda dalam Konsep Tricity Connective

Pembangunan Samarinda tidak berdiri sendiri.

Samarinda kini masuk dalam konsep Tricity Connective, sebuah gagasan besar yang menghubungkan tiga kota utama di Kalimantan Timur, yakni Ibu Kota Nusantara (IKN), Balikpapan, dan Samarinda.

Dalam konsep tersebut:

  • IKN berfungsi sebagai pusat pemerintahan negara,
  • Balikpapan sebagai kota penyangga yang menyediakan layanan industri, energi, dan logistik,
  • Samarinda diproyeksikan sebagai kota jasa, kota perdagangan, dan kota pendidikan (knowledge service).

Keterhubungan ini diharapkan mampu memperkuat pertumbuhan ekonomi kawasan dan menempatkan Samarinda sebagai salah satu pusat kegiatan jasa terbesar di Kalimantan.

Pembangunan Terowongan Selili: Solusi Kemacetan dan Akses Regional

Untuk mendukung mobilitas dan konektivitas kawasan, Pemkot Samarinda membangun Terowongan Selili, salah satu proyek infrastruktur besar yang dibiayai melalui APBD sebesar Rp400 miliar dengan mekanisme multi contract.

Terowongan ini dirancang untuk mengurai kemacetan parah yang kerap terjadi di Jalan Otto Iskandar Dinata, satu-satunya jalur yang menghubungkan pusat kota dengan Jembatan Ahmad Amin serta akses menuju jalan tol arah Balikpapan dan IKN.

Proyek tersebut kini berada pada tahap akhir dan dijadwalkan menjalani proses komisioning pada Desember atau Januari, setelah mendapat izin dan lulus uji dari Balai Keselamatan Jalan Jembatan dan Terowongan Kementerian PUPR.

Selain memecah titik-titik kemacetan, terowongan ini diharapkan menjadi bagian penting konektivitas untuk mendukung pertumbuhan ekonomi akibat peningkatan aktivitas mobilitas dan logistik antara Samarinda, Balikpapan, dan IKN.

Penanggulangan Banjir: Pembangunan Tanggul, Sheet Pile, dan Rumah Pompa

Samarinda selama bertahun-tahun menghadapi masalah banjir yang dipicu oleh kondisi geografis kota.

Elevasi permukaan tanah banyak yang sejajar dengan permukaan sungai, sehingga air mudah meluap ketika curah hujan tinggi atau ketika terjadi pasang.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Pemkot menjalankan strategi jangka pendek, menengah, dan panjang. Program utama meliputi:

  • pembangunan tanggul di beberapa titik rawan,
  •  pengendalian sedimen di Sungai Karang Mumus dan anak sungainya,
  • pembangunan sheet pile sepanjang Karang Mumus,
  • pembangunan rumah pompa dan kolam retensi sebagai penopang sistem drainase kota.

“Butuh pembangunan tanggul, kita atasi masalah sedimentasi Karang Mumus dan anak sungainya. Kita juga harus melakukan penanggulan atau pembangunan sheet pile, tentu pembangunan rumah pompa dan kolam retensi,” jelas Andi Harun.

Langkah-langkah ini merupakan bagian dari upaya besar untuk menurunkan risiko banjir di perkotaan dan mendukung keberlanjutan kehidupan masyarakat.

Pengendalian PKL, Parkir Liar, dan Kemacetan: Menjaga Tertib Sosial

Selain fokus pada pembangunan fisik dan ekonomi, Pemkot Samarinda turut menata aspek ketertiban sosial, termasuk kemacetan, parkir liar, dan penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL).

Penanganan ini dilakukan dengan pendekatan humanis namun tegas, agar efektivitas kebijakan tetap terjaga.

“Satu poin pentingnya bahwa sebuah kota yang bertumbuh baik itu ketika kita mampu mengendalikan pertumbuhan kota itu dari semua anasir-anasir yang bisa mengganggu tertib sosial, mengganggu keamanan, mengganggu investasi, tentu juga adalah tata kota,” tegasnya.

Penataan ini dinilai penting untuk menjaga iklim investasi, kenyamanan kota, serta mendukung visi Samarinda sebagai kota jasa dan perdagangan yang aman, tertib, dan secure.

Samarinda Menuju Kota Metropolitan Baru Kalimantan Timur

Dengan berbagai proyek strategis, transformasi ekonomi, serta integrasi dengan IKN dan Balikpapan, Samarinda kini bergerak untuk meneguhkan posisi sebagai salah satu kota metropolitan baru di Kalimantan.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi menjadi indikator bahwa arah kebijakan yang diterapkan mulai memberi hasil positif.

Pemkot optimistis bahwa dengan dukungan masyarakat dan perbaikan berkelanjutan, Samarinda dapat menjadi pusat jasa dan perdagangan unggulan di era baru Kalimantan Timur. (redaksi)

Show More
Back to top button