Orang yang menjalani sumpah ini diyakini akan mengalami azab jika ia berbohong. Namun, sumpah pocong juga memicu kontroversi, terutama di era modern ini.
Banyak pihak, termasuk ahli metafisika dan tokoh agama, mempertanyakan relevansi dan keefektifan sumpah pocong sebagai cara untuk mencari kebenaran.
Meski demikian, tradisi ini tetap hidup dan dijalani oleh sebagian masyarakat yang masih memegang teguh kepercayaan lokal
Langkah Saka Tatal menjalani sumpah pocong untuk membuktikan ketidakbersalahannya dalam kasus Vina Cirebon memperlihatkan betapa kuatnya tradisi ini dalam budaya lokal Indonesia.
Meskipun kontroversial, sumpah pocong masih dianggap sebagai cara yang sah untuk mencari keadilan di mata masyarakat tertentu.
(Redaksi)