Potensi Kerugian Bergabung dengan BRICS:
Namun, meskipun banyak manfaat yang ditawarkan, Indonesia juga harus mempertimbangkan beberapa potensi kerugian yang bisa timbul dari keanggotaannya dalam BRICS.
- Ketergantungan terhadap Negara Anggota BRICS
Indonesia berpotensi menghadapi risiko ketergantungan yang lebih tinggi terhadap ekonomi negara-negara besar dalam BRICS, terutama China dan India. Ketergantungan ini bisa menjadi masalah jika terjadi ketegangan atau perubahan kebijakan ekonomi di antara negara-negara tersebut yang berdampak negatif pada Indonesia. - Asumsi Keberpihakan terhadap China dan Rusia
Dengan bergabung dalam BRICS, ada kemungkinan muncul asumsi bahwa Indonesia lebih berpihak kepada China dan Rusia, dua negara penggerak utama dalam blok ini. Hal ini dapat menimbulkan persepsi negatif atau ketidaknyamanan dalam hubungan Indonesia dengan negara-negara lain yang mungkin tidak sejalan dengan kebijakan China dan Rusia. - Pembatasan Kolaborasi yang Efektif
Perbedaan kepentingan ekonomi di antara negara-negara anggota BRICS, seperti persaingan antara China dan India, dapat mengurangi efektivitas kerja sama dalam kelompok ini. Selain itu, tantangan ekonomi yang dihadapi negara-negara seperti Rusia, Brasil, dan Afrika Selatan bisa mempengaruhi stabilitas dan kemajuan bersama dalam kelompok tersebut.
Dengan bergabungnya Indonesia dalam BRICS, negara ini memiliki peluang besar untuk memperluas pengaruh dan memperkuat perekonomian globalnya. Namun, Indonesia juga harus berhati-hati dalam menavigasi dinamika internal BRICS dan menjaga keseimbangan dalam hubungan internasional untuk memaksimalkan manfaat yang dapat diperoleh.
(Redaksi)