IDENESIA.CO - Artifical Intelligence (AL) atau kecerdasan buatan ini sekarang banyak diadopsi pemerintah, setidaknya dalam pekerjaanya bisa diawasi setting-annya supaya tidak korupsi dan 'baperan' seperti manusia lemah.
Caranya adalah dengan transparansi publik mengenai tetek-bengek mekanisme penyaluran aspirasi via AI, anggaran-anggaran, dan personalia yang bertanggung jawab atas robot demokrasi.
Salah satu contoh baru-baru ini, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil ajak kepala daerah untuk memanfaatkan perkembangan teknologi informasi untuk kepentingan birokrasi. Bahkan, Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil memamerkan naskah pidato yang dibuat oleh Artificial Intelligence (AI) pada acara Akselerasi West Java Digital Province di Sumedang, Kamis (22/12/2022).
"Saya ada 8 halaman naskah pidato tidak akan saya bacakan, poin saya hanya sederhana, naskah pidato saya ini tidak ditulis oleh manusia, naskah pidato saya ini dibuat pagi tadi oleh mesin yang namanya Artificial Intelegent, jadi hari ini disrupsi digital sudah menyentuh banyak pihak dan saya memanfaatkan untuk dunia birokrasi," ungkap dia.
Menurutnya, naskah pidato yang dibacakannya tersebut dituliskan oleh asisten AI-nya pagi tadi hanya dengan menuliskan kata kunci yang akan dia pidatokan dalam acara tersebut. Penulisan naskah pidato dengan dibantu AI ini kata Kang Emil hanya menjadi contoh kecil dimana disrupsi digital sudah hadir dalam sendi kehidupan dengan begitu cepat.
"Pagi tadi saya menuliskan kata kunci apa yang harus saya pidatokan di IPDN, saya tuliskan Kata Kunci West Java Governor, Tolong Create Speech West Java Governor About Digital Disruption Tren and Why Electronic Base Government System is Essential itu tulisan saya, dan AI memberikan naskah pidatonya," jelasnya.