Risti mengkritisi kasus-kasus kekerasan seksual yang kerap tidak mencuat ke publik.
Aparat penegak hukum tak lepas dari otokritik yang hendak disampaikan dalam pertunjukkan sekira 45 menit tersebut.
Bahkan pelaku kejahatan ini tidak dapat diprediksi dari mana datangnya.
"Padahal isu ini dari dulu sudah menjadi isu yang besar tetapi masih saja terjadi," ujarnya.
Menelisik sedikit proses kreatif garapan Teater Yupa. Naskah Tempat Tergelap di Bawah Lampu dimainkan oleh 4 orang aktor.
Tiga aktor laki-laki dan seorang aktor perempuan.
Khittah sebagai Karang (Agen Intelijen), Wahyudi sebagai Sahud (Kepala Kepolisian Wilayah) dan Andi sebagai Agung (Agen Intel yang tertuduh tersangka) dan Retzal sebagai Pak Edi (anggota Kepolisian).
Proses garapan sendiri telah berjalan dari awal tahun 2021.
Dalam kurun waktu tersebut, tim kreatif yang dikepalai oleh Risti beberapa kali melakukan observasi untuk memperkuat pencarian isu dan tokoh di dalam naskah pertunjukan.
"Karena kemarin kita sempat diliburkan karena PPKM jadi proses ini harus tertunda cukup lama," ungkapnya.
Tim produksi pada garapan ini berjumlah lebih kurang 20 orang masiswa Unmul dari berbagai Fakultas.
Teater Yupa Universitas Mulawarman sendiri merupakan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang langsung berada di bawah tanggung jawab Universitas Mulawarman.
Karya-karya Teater Yupa sendiri telah banyak dipentaskan di Samarinda bahkan sampai ke tingkat nasional. (redaksi)