Jumat, 22 November 2024

Asal-usul dan Sejarah

Teori Tentang Hilangnya Perpustakaan Alexandria Yang Belum Terungkap

Senin, 28 November 2022 22:22

ILUSTRASI - Cerita Tentangnya Hilang Perpustakaan Alexandria. / Foto:historyyesterday.co

Teori ketiga pun muncul. Dalam laman resmi E-history, The Ohio State University, orang terakhir yang disalahkan atas kehancuran Perpustakaan Alexandria adalah Khalifah Umar. Pada tahun 640 M, kaum Muslim berhasil merebut kota Alexandria.

Menurut cerita yang beredar, Jenderal Amr diminta tolong oleh Johannes Philoponus, seorang cendekiawan neoplatonism, untuk menyelamatkan jutaan manuskrip di Perpustakaan Alexandria. Amr ibn Ash meminta saran kepada Khalifah Umar ibn Khattab. Lalu Umar menjawab:

Jika buku-buku itu sesuai dengan Al-Qur’an, untuk apa diselamatkan? Tetapi jika bertentangan dengan Al-Qur’an, maka hancurkan saja.”

Dalam sebuah karya The History of Dynasties yang ditulis oleh seorang Uskup Agung Gereja Siryani bernama Gregorius Caronus, ia menuduh pasukan Arab Islam pimpinan Jenderal Amr ibn Ash yang memusnahkan jutaan naskah tua koleksi Perpustakaan Alexandria.

Maka, dikumpulkan-lah jutaan naskah tua dan dibagikan ke 4.000 pemandian air panas di penginapan sepanjang Alexandria. Banyaknya gulungan dari Perpustakaan Alexandria, membuat pemandian Alexandria tetap hangat selama enam bulan.

Cerita dari Gregorius Caronus dianggap sebagai omong kosong oleh sejarawan Barat, Edward Gibbon pada abad ke-18. Gibbon menyebut isu pembakaran jutaan manuskrip tua Perpustakaan Alexandria merupakan strategi politik kubu Kristen Barat untuk menjelek-jelekan kubu Arab Islam.

Kritikan tersebut didukung oleh fakta bahwa selama lebih dari lima abad setelah penaklukan, tidak ada penyebutan dan referensi tentang kecelakaan yang terkait dengan perpustakaan Alexandria di bawah orang-orang Arab. Cerita tersebut benar-benar memiliki cita rasa fiktif dan mendapatkan kritikan berulang kali. (Redaksi) 

 

 

Halaman 
Tag berita:
IDEhabitat