Bagi Orin, sebagai perguruan tinggi yang berada di Kalimantan Timur, yang dikenal dengan berbagai dampak langsung dari industri pertambangan, tidak ada alasan bagi Unmul untuk terlibat dalam pengelolaan tambang. Ia menambahkan bahwa hal ini juga bertentangan dengan orientasi pendidikan Unmul yang mengedepankan Tropical Studies, yang berfokus pada pengembangan ilmu pengetahuan yang mendukung keberlanjutan dan pelestarian lingkungan.
Pola Ilmiah Pokok (PIP) Tropical Studies, yang telah dijadikan landasan dalam pengembangan tri darma perguruan tinggi di Unmul, menurut Orin, sangat berbeda dengan misi yang diusung oleh industri pertambangan.
"Untuk pengembangan tri darma—pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat—semuanya berlandaskan Tropical Studies. Jika Unmul terlibat dalam pengelolaan tambang, itu akan menjadi kontradiksi yang besar," pungkasnya.
Sebagai penutup, Orin menegaskan bahwa sudah saatnya perguruan tinggi menunjukkan komitmennya untuk menjaga keberlanjutan dan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan, bukan terlibat dalam sektor yang justru berpotensi merusaknya.
(tim redaksi)